Page 53 - Pedoman Skripsi, KTI dan LTA ok new
P. 53

41


                   BAB III METODE STUDI KASUS

                          Memuat  tentang  desain  studi  kasus,  lokasi  pengambilan,  sasaran/  subjek  klien
                   dalam pengambilan kasus, waktu dan tempat pengambilan kasus, teknik dan instrumen

                   pengumpulan data.


                   BAB IV TINJAUAN KASUS
                          Studi  kasus  yang  digunakan  penulis  dalam  Laporan  Tugas  Akhir  Asuhan
                   Kebidanan    menggunakan  catatan  perkembangan  SOAP,  meliputi  Subjective  (S),
                   Objective  (O),  Assessment  (A),  Plan  (P),  yang  disingkat  S-O-A-P  (Aisa,  dkk.,  2018.
                   Panduan Penulisan Catatan SOAP dalam Pendokumentasian Kebidanan).


                   1. Subjective (S)
                           Data subjektif ini merupakan data yang bersumber dari apa saja yang keluar dari
                   mulut klien tentang apa yang dirasakannya/diyakininya lewat anamnesis. Data subjective
                   dapat  juga bersumber dari orang  yang menemani  klien lewat  anamnesis. Perlu diingat
                   bahwa  hasil  pemeriksaan  sebelumnya  yang  disampaikan  oleh  klien  sekalipun  menjadi
                   data subjektif. Data subjektif harus digali secara fokus untuk menghindari hal-hal yang
                   tidak diperlukan yang bukan merupakan ranah atau kewenangan bidan.

                   b. Objective (O)

                           Data  ini  merupakan  data  pemeriksaan  untuk  mengomfirmasi  apa  yang  telah
                   dikatakan oleh klien. Data „O‟ didapat dari hasil pemeriksaan, seperti: pemeriksaan TTV,
                   umum, kebidanan, dan penunjang seperti pemeriksaan laboratorium atau radiologi.

                   3. Assessment (A)

                           Kata  assessment  terdiri  atas  dua  istilah  lainnya,  yaitu  menganalisis  (mengurai)
                   dan mensintesis (menyimpulkan). Dalam tahap assessment ini, penilaian yang dilakukan
                   akan berujung pada kesimpulan kondisi klien  yang harus ditindaklanjuti yang tertuang
                   dalam Plan atau rencana asuhan yang akan diberikan.

                   4 Plan (P)

                           Rencana  ini  harus  dibuat  seideal  mungkin  sesuai  dengan  standard  operating
                   procedure (SOP) yang berlaku.     Rencana  tersebut  harus  dilaksanakan  dan  setiap
                   tindakan  yang  dilakukan  harus  dicatat  di  dalam  „lembar  implementasi‟.  Rasional  dari
                   lembar  ini  adalah  adanya  kemungkinan  „informed  refusal‟,  yaitu  lembar  yang
                   menyatakan  penolakan  dari  pasien  atau  keluarga  pasien  tentang  rencana  yang  sudah
                   ditulis secara ideal.
   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58