Page 272 - FullBook Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia
P. 272
Bab 14 Anatomi dan Fisiologi Sistem Integument 253
kisaran normalnya lagi, mekanisme umpan balik negatif
dimatikan.
Begitu pula sebaliknya ketika suhu tubuh naik, kehilangan panas
meningkat oleh dilatasi arteriol di dalam permukaan kulit, meningkatkan
aliran darah ke kulit, dan menstimulasi kelenjar keringat yang
menyebabkan berkeringat, sampai akhirnya kembali ke kisaran normal
lagi ketika mekanisme umpan balik dimatikan.
6. Pembentukan vitamin D, substansi berbahan dasar lipid di kulit
adalah 7-Dehidrokolesterol dan sinar ultraviolet dari matahari
mengubahnya menjadi vitamin D. Substansi ini beredar di darah dan
digunakan bersama kalsium dan fosfat, dalam pembentukan dan
pemeliharaan tulang.
7. Sensasi kutan, reseptor terdiri atas ujung saraf di lapisan dermis yang
peka terhadap sentuhan, tekanan, suhu, atau nyeri. Stimulasi
membangkitkan impuls saraf di saraf sensoris yang dihantarkan ke
korteks serebri. Sebagian area yang memiliki reseptor sensoris lebih
banyak daripada area lainnya menyebabkan area tersebut sensitif
(peka), misalnya pada bibir dan ujung jari.
8. Absorpsi, fungsi ini terbatas pada kulit, tetapi substansi yang dapat
diabsorpsi meliputi:
a. beberapa obat, pada koyok transdermal, misalnya terapi salih
hormon (hormone replacement therapy) saat menopause, nikotin
sebagai bantuan untuk berhenti merokok;
b. beberapa zat kimia toksik, misalnya merkuri.
9. Ekskresi, kulit merupakan organ ekskresi minor bagi sebagian zat,
meliputi:
a. natrium klorida dalam keringat. Keringat berlebihan dapat
menyebabkan kadar natrium darah yang rendah (hiponatremia);
b. urea, khususnya saat fungsi ginjal terganggu, (c) substansi
aromatik, misalnya bawang putih dan rempah-rempah lainnya.

