Page 208 - Hemostasis Bahan Ajar Teknologi Laboratorium Medik (TLM) by Adang Durachim, S.Pd,, M.Kes. Dewi Astuti, S.Si., M.Biomed. (z-lib.org) (1)
P. 208

Bab 9




               PEMERIKSAAN HEMOSTASIS (BIOKIMIA)




               Dewi Astuti,AMAK,S.Si.,M.Biomed.

                                                  Pendahuluan


               F

                       aal  hemostasis  adalah  suatu  fungsi  tubuh  yang  bertujuan  untuk  mempertahankan
                       keenceran darah sehingga darah tetap mengalir dalam pembuluh darah dan menutup

                       kerusakan dinding pembuluh darah sehingga mengurangi kehilangan darah pada saat
               terjadinya kerusakan pembuluh darah. Faal hemostasis melibatkan sistem vaskuler, sistem
               trombosit, sistem koagulasi, dan sistem fibrinolisis.

                      Sistem vaskuler, trombosit, koagulasi, dan fibrinolisis harus bekerja sama dalam suatu
               proses yang berkeseimbangan dan saling mengontrol untuk mendapatkan faal hemostasis
               yang  baik.  Kelebihan  atau  kekurangan  suatu  komponen  akan  menyebabkan  kelainan.
               Kelebihan  fungsi  hemostasis  akan  menyebabkan  thrombosis,  sedangkan  kekurangan  faal
               hemostasis akan menyebabkan perdarahan (hemorrhagic diathesis).

                      Faktor koagulasi atau faktor pembekuan darah adalah protein yang terdapat dalam
               darah (plasma) yang berfungsi dalam proses koagulasi. Proses pembekuan darah bertujuan
               untuk mengatasi kerusakan pembuluh vaskular sehingga tidak terjadi perdarahan berlebihan,

               tetapi proses pembekuan darah ini harus dilokalisir hanya pada daerah perlukaan, tidak boleh
               menyebar ke tempat lain karena akan membahayakan peredaran darah.Untuk menghentikan
               perdarahan, tubuh akan membentuk benang fibrin baik melalui jalur intrinsik ataupun jalur
               ekstrinsik.  Jalur  Intrinsik  meliputi  fase  kontak  dan  pembentukkan  kompleks  aktivator  F.X.
               Adanya kontak antara F.XII dengan permukaan asing seperti serat kolagen akan mengaktivasi

               F.XII  menjadi  FXIIa.  Dengan  adanya  kofaktor  HMWK,  F.XIIa  akan  mengubah  prekalikrein
               menjadi kalikrein. F.XIIa akan mengubah F. XI menjadi XIa. F.XIa dengan bantuan ion kalsium
               akan  mengubah  F.IX  menjadi  F.Ixa.  Reaksi  terakhir  jalur  ekstinsik  adalah  interaksi  non

               enzimatik antara F.IXa, PF.3, F.VIII dan ion kalsium membentuk kompleks yang mengaktifkan
               F.X.  Jalur  ekstrinsik  terdiri  dari  reaksi  tunggal  dimana  F.VII  akan  diaktifkan  menjadi  F.VIIa
               dengan adanya ion kalsium dan tromboplastin jaringan yang dikeluarkan oleh pembuluh darah
               yang  luka.  Selanjutnya  F.VIIa  akan  mengaktifkan  F.X  menjadi  F.Xa.  Jalur  bersama  meliputi
               pembentukkan  protrombin  converting  complex  (protrombinase),  aktivasi  protrombin  dan

               pembentukkan fibrin. Reaksi pertama pada jalur bersama adalah perubahan F.X menjadi F.Xa.


                 Hemostatis                                                                                201
   203   204   205   206   207   208   209   210   211   212   213