Page 100 - BMP Pendidikan Agama Kristen
P. 100
86
dan dengan demikian manusia menjadi makhluk yang hidup. Namun,
pemahaman ini seharusnya tidak diartikan secara harafiah diterima
seperti apa adanya, tetapi harus, kita ambil intinya. Maksud dan Firman
Tuhan ini adalah manusia itu adanya bukan karena dirinya sendiri,
melainkan karena diciptakan oleh Allah.
Dalam Kejadian 2:7 manusia diciptakan dari debu tanah. Kata ini
menjelaskan bahwa manusia itu sebenarnya makhluk yang lemah, hanya
dibuat dari tanah. Kelemahan itu tampak nyata di kala Allah memberikan
nafas hidup. Jadi, manusia tidak memiliki hidup dari dirinya sendiri, ke
dalamnya harus dihembus nafas yang hidup. Manusia harus diberikan
hidup supaya menjadi makhluk yang hidup maka dikatakan bahwa setelah
dihembuskan nafas kedalam manusia itu, “manusia itu manjadi makhluk
yang hidup”. Hidup manusia dengan ini tergantung kepada Allah. Manusia
tidak dapat menghidupinya dirinya. Jika Allah mengambil hidupnya, ia
akan mati.
Berdasarkan Kejadian 2:7 dapat dipahami bahwa manusia berbeda
sama sekali dengan Allah. Manusia jelas bukan Allah, bukan sebagian dari
Allah. Manusia sebagai makhluk yang ada karena diciptakan, yang
hidupnya karena dihidupi oleh Allah. Dalam Roma 4:17 disebutkan bahwa
Allah dengan firman-Nya menjadikan yang tidak ada menjadi ada.
Maksudnya, dari firman Tuhan ini ingin menegaskan juga bahwa manusia
adalah ciptaan Allah. Manusia bukan keturunan Allah dalam arti hasil
pembuahan-Nya, manusia juga bukan mengalir keluar dari Allah, tetapi
manusia diciptakan oleh Allah. Adanya karena kehendak Allah.
2. Manusia Sebagai Gambar dan Rupa Allah ( Imago Dei)
Manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah (Kej. 1:26). Ini
menunjuk bahwa manusia adalah sebuah eksistensi sangat unik dan
dahsyat. Dalam hal ini tersimpul hakikat manusia yang menunjukkan
perbedaan yang hakiki dan prinsipal antara ciptaan Allah dengan ciptaan
yang lain. ada bermacam-macam pandangan mengenai pemahaman
gambar dan rupa Allah.
4
Origenes dalam Harun Hadiwijono mengatakan bahwa Allah
menciptakan manusia menurut gambar Allah dalam arti bahwa ia
4 Harun Hadiwijono. Iman Kristen. (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1984), 189.

