Page 17 - KONTEMPORER File-FERY
P. 17
kendang, dan semacamnya (dung tak gen bern jer, na nomor ne,
e o e, …) lewat vokal manusia.
Ibarat main gamelan, namun dengan suara mulut. Bunyi-bunyi
selanjutnya dikemas jadi satu kesatuan suara yang otonom. Bukan
berniat mengimitasi suara gending dan dimainkan oleh suara
manusia, namun bunyi-bunyi selanjutnya disusun kembali hingga
membentuk sebuah komposisi mandiri.
Badingkut
“Badingkut” merupakan satu karya seorang dosen, Oya Yukarya.
Pada satu anggota tertentu, idenya bertolak dari eksplorasi warna-
warna suara vokal manusia. Seperti jenis melodi berkata dengan
menggunakan suatu kata-kata yang bunyi huruf vokalnya diganti
dengan hanya menggunakan vokal yang sama a, i, u, e, atau o.
Nuansa akrab dan lucu menjadi pada anggota ini, agar kadangkala
memicu pemirsa larut di dalam karyanya. Namun, pasti saja
kekayaan karyanya terletak pada kemampuan menyusun bunyi-
bunyi yang satu sama lain tidak selamanya sama dengan
menggunakan bermacam tehnik komposisi yang khas.
OAEO
“OAEO” adalah keliru satu karya I Wayan Sadra pada tahun 1993.
Komposisi yang terdapat pada karya ini mempunyai kesan yang
menarik, dikarenakan dengan menggunakan vokal ini saja mampu
jadi satu karya yang baru.
Vokal selanjutnya dipadukan dengan lebih dari satu alat musik
perkusi dan menggunakan bermacam alur melodi sebagai bahan
musikal rutinitas dengan tehnik pengulangan dan bermacam
variasi di setiap bagiannya. Warna suara vokal laki-laki dan
perempuan membuahkan satu kesatuan warna yang khas, bahkan
di dalam karya ini terdapat solois-solois biarpun tidak dominan.

