Page 176 - demo
P. 176
Meskipun demikian, kamu sebagai siswa jangan terlalu khawatir. Ada solusinya.
Banyak orang mengira bahwa keterampilan menulis itu merupakan bakat alami. Namun
kenyataan ini sangat keliru sekali, sebab menulis bukanlah bakat.
Melirik masa lalu seorang blogger sukses atau penulis hebat. Tentu kamu akan dapat
patahkan anggapan tersebut. Sebelum blogger sukses mampu menulis artikel
berkualitas, mereka memiliki kebiasaan membaca artikel orang lain. Coba lihat postingan
artikel pertama mereka ketika memulai blog. Pasti akan anda temukan artikel pertama
mereka cenderung sederhana dan tidak memiliki unsur penulis profesional.
Begitu juga dengan para penulis hebat yang menerbikan hasil karya ilmiahnya. Partama
kali mereka mengajukan tulisan mereka kepada penerbit buku, maka sebagian penerbit
menolaknya. Bahkan tidak jarang mereka mengolok-olok karya tulis tersebut karena tidak
layak edar.Bagi kamu para penulis pemula, pasti akan langsung down.
Lalu bagaimana caranya mereka mampu menapaki jalan menuju gelar penulis
professional atau penulis hebat? Inilah yang akan kita lakukan sekarang ini.
Untuk menjadi penulis yang baik, kamu harus memiliki kebiasaan para penulis,
diantaranya banyak membaca dan latihan menulis terus menerus.
Ketika membaca tulisan, jangan terpaku pada maksud penulis menjelaskannya saja.
Namun cobalah memahami gaya kepenulisan mereka, kata-kata yang sering mereka
gunakan untuk memulai kalimat, dan cara mereka membuat pengunjung penasaran.
Adapun ketika anda sedang latihan menulis, mari sedikit bereksperimen dengan
menggabungkan beberapa gaya kepenulisan orang lain dan merealisaikannya pada
tulisan anda. Dengan begitu anda tidak harus kursus menulis.
Jika anda rajin membaca dan konsisten latihan menulis, maka saya yakin anda masuk
jalur yang benar tentang cara mengelola blog. Dengan demikian anda bisa menghasilkan
tulisan yang baik, bermanfaat dan berkualitas untuk pembaca.
3. Hindari plagiat artikel
Ketika kamu menyelesaikan artikel pertama di blog, sebaiknya jangan terburu-buru
mempublikasikannya.
Masalah muncul karena sebagian orang mengambil beberapa materi orang lain dan
menggabungkannya menjadi tulisan yang baru. Jika menggunakan teknik menulis
pribadi (rewrite) mungkin tidak akan mendatangkan masalah hak cipta. Namun terkadang
kenyataan berbicara lain.
Pada hakikatnya menulis artikel membutuhkan waktu beberapa jam. Dari sini sebagian
blogger merasa jenuh melewati tahapan ini. Sehingga mereka membuat artikel dengan
ambil materi secara acak dan mentah dari beberapa tulisan kemudian merangkumnya
menjadi tulisan sendiri.
161

