Page 112 - Filosofi Teras
P. 112

atau foto Raja Ampat yang berkeliaran di media sosial, dan kamu
                     ng/7ertapi gak mampu meraihnya? Ingat quote di atas, kamu punya

                     power untuk tidak mengingininya. Coba lirik tas kamu, sneaker kamu,
                     atau pacar kamu sekarang. Bisakah kamu gembira dengan apa yang
                     telah kamu miliki? Bisakah kamu melihat mereka dan sungguh-
                     sungguh "mengingini” apa yang sudah kamu miliki?

                     "....Saat kamu mencium anakmu, atau istrimu, katakan
                     pada dirimu sendiri bahwa kamu hanya mencium manusia, sehingga
                     kamu tidak terganggu saat salah satu dari mereka meninggal dunia.” Ini

                     adalah bagian kutipan Epictetus dalam buku Enchiridion yang sekilas
                     terasa ‘sadis’. Kok tega betul saat kita sedang menyayangi anak-istri—
                     atau suami—kita justru disuruh membayangkan kemungkinan mereka
                     mati? Ini masih bentuk disiplin untuk melihat substansi/sifat
                     sesungguhnya dari segala sesuatu—termasuk melihat orang-orang

                     yang kita kasihi sebagai makhluk fana. Kita harus mengingat terus-
                     menerus bahwa nature manusia adalah fana/”bisa mati”, sehingga
                     ketika akhirnya kematian sungguh menjemput mereka, kita tidak
                     terkejut.

                     Pesan Epictetus tersebut seharusnya juga memiliki efek supaya kita
                     semakin menghargai keberadaan ayah, ibu, saudara, pasangan, anak,
                     dan teman-teman terdekat ketika mereka masih hidup. Apakah kita

                     telah menganggap remeh keberadaan mereka /take them for granted),
                     sampai suatu hari mereka diambil dari kehidupan kita? Apakah selama
                     ini kita menghabiskan waktu bersama mereka tetapi perhatian kita tetap
                     di gadget [smartphone/tablet] kita?

                     Pesan Epictetus bisa diekspresikan ulang menjadi, "Karena anak, istri,
                     dan orang-orang terkasih di sekitarmu itu fana/ mortal, hargailah setiap

                     momen bersama mereka...” Jika ayah, ibu, istri, atau suami tiba-tiba
                     direnggut dari sisi kita, apakah kita baru akan menyesal telah
                     menghabiskan waktu pada layar smartphone selama berada bersama
                     mereka?

                   Sekali Lagi tentang Pasrah pada Nasib


                   Tadi telah dibahas salah satu kesalahpahaman yang umum terhadap
                   Filosofi Teras adalah mengira filosofi ini mengajarkan kepasrahan pada
                   situasi. Karena situasi eksternal adalah sesuatu di luar kendali, seolah-
                   olah kita hanya bisa mengubah persepsi saja, dan tidak perlu berupaya,
                   apalagi bekerja keras. Anggapan ini sudah diberikan solusinya oleh

                   William Irvine dalam bentuk “trikotomi kendali” di atas. Selain itu, kita
                   cukup melihat kehidupan para filsuf Stoisisme untuk melihat apakah
   107   108   109   110   111   112   113   114   115   116   117