Page 14 - SKI 8 Semester Ganjil
P. 14

d).  Imam  At-Tirmidzi  (209-279  H/824-892                e). Imam An-Nasa’i (215-303 H/839-915)
       M)
                                                                  Nama  lengkapnya  Abu  Abdurrahman  bin
       Imam  Tirmidzi  banyak  mengarang  kitab                   Syu’aib  bin  Ali  Ibnu  Abi  Bakar  Ibnu  Sinan  an-
       diantaranya,  Kitab  Al-ilal,  Kitab  Asma  Ash-           Nasai, lahir pada tahun 215 H. Dikenal dengan
       Shahabah,  Kitab  Al-Asma’  Al-Kuna,  dan  yang            nama  Nasa’i  dinisbatkan  dengan  kota  Nasa’i  ,
       terkenal  adalah  Kitab  As-Sunan.  Dalam  bab             salah  satu  kota  di  Khurasan.  Imam  Nasi’i
       Hadist  Hasan  disebutkan  bahwa  Sunan  At-               menerima  Hadist  dari  Sa’id,           Ishaq    bin
       Tirmidzi  adalah  induk  Hadist  Hasan.  Dalam             Rahawahih  dan  ulama-ulama  lain  dari  tokoh
       kitab  tersebut  ada  empat  bagian:  pertama              Hadist  di  Khurasan,  Hijaz,  Irak,  Mesir,  Syam
       bagian  yang  dipastikan  kesahihannya,  kedua             dan Jazirah Arab.
       bagian  yang  mencapai  syarat,  Abu  Daud  dan
       An-Nasai’,  ketiga  bagian  yang  jelas  illatnya,         Imam Nasa’i terkenal karena ketinggian sanad
       keempat  dalam  hal  yang  ia  terangkan  dalam            Hadistnya. Kitab Sunan An-Nasa’i mengandung
       katanya  sendiri.  ‘’Yang  kutakhrijkan  dalam             lebih  sedikit  Hadist  Dhaifnya,  setelah  Hadist
       kitabku ini adalah Hadist yang telah diamalkan             Sahih  Bukhari  dan  Shahih  Muslim.  Diantara
       oleh sebagian ulama’’.                                     para gurunya adalah Qutaibah bin Sa’id, Ishaq
                                                                  bin Ibrahim, Ishaq bin Rahawaih Al-Harist bin
       Diantara  keistimewaan  kitab  As-Sunan  adalah            Miskin, Ali bin Kasyram, Imam Abu Daud, dan
       yang diisyaratkan oleh Abdullah bin Muhammd                Imam  Abu  Isa  At-Tirmidzi.  Adapun  ulama-
       Al-Anshari  dengan  ucapan  beliau:  ‘kitab  At-           ulama     yang    pernah     berguru     kepadanya
       Tirmidzi bagiku lebih terang dari pada kitab Al-           diantaranya:      Abu     Al-Qasim      At-Tabarani
       Bukhari     dan    Muslim’.     Kitab    At-Tirmidzi       (pengarang  kitab  Mu’jam),  Abu  Ja’far  At-
       menurutnya  bisa  dicapai  oleh  setiap  orang,            Thahawi,  Al-Hasan  bin  Al-Khadir  As-Suyuti,
       baik  ahli  fiqih  ahli  Hadist  atau  ahli  yang          Muhammad  bin  Muawiyah  bin  Al-Ahamr  An-
       lainnya.                                                   Dalusi,  Abu  Naashr  Al-Dalaby,  dan  Abu  Bakar
                                                                  bin Ahmad As-Sunni.
       Setelah  menjalani  perjalanan  panjang  untuk
       belajar, mencatat, berdiskusi, bertukar pikiran            Kitab-kitab  Hadist  karya  Iman  An-Nasa’i
       dan  mengarang  pada  ahir  hidupnya  dia                  diantaranya:  As-Sunan  al-Kubra  yang  dikenal
       menderita  penyakit  buta,  beberapa  tahun                dengan  Sunan  An-Nasa’i,  As-Sunan al-Mujtaba,
       lamanya.  Dalam  keadaan  seperti  inilah  Imam            Kitab  at-Tamyiz,  Kitab  Adh-Dhu’afa,  Khasa’is
       At-Tirmidzi  kemudian  meninggal.  Ia  wafat  di           Ali, Musnad Ali, Musnad Malik dan Manasik al-
       Tirmidzi  pada  malam  Senin,  13  Rajab  tahun            Hajji
       279 H/8 Oktober 892 dalam usia 70 tahun.
                                                                  Imam An-Nasa’i wafat pada tahun 303 H/915 M
                                                                  dan dimakamkan di Bait Al-Maqdis, Palestina
         f). Imam Ibnu Majah (209-273 H/824-887 M)

         Nama lengkapnya Abu Abdullah Muhammad bin Yazid bin Majah Ar-Rabi’i Al-Qazwini. Lebih akrab
         dipanggil Ibnu Majah. Ibnu Majah terkenal kejujuran dan akhlak mulianya. Dilahirkan di Qazwin,
         Irak  pada  209  H/824  M.  Sebutan  Majah  dinisbahkan  kepada  ayahnya,  Yazid,  yang  juga  dikenal
         dengan  nama  Majah  Maula  Rab’at.  Ibnu  Majah  mulai  belajar  sejak  usia  remaja  dan  menekuni
         bidang  ilmu  Hadis  pada  usia  15  tahun  kepada  seorang  guru  ternama  Ali  bin  Muhammad  At-
         Tanafasi.

         Bakat dan minatnya di bidang Hadis makin besar. Hal inilah yang membuat Ibnu Majah berkelana
         ke  beberapa  daerah  dan  negara  guna  mencari,  mengumpulkan,  dan  menulis  Hadist.  Puluhan
         negeri  telah  ia  kunjungi,  antara  lain  Rayy  (Teheran),  Basra,  Kufah,  Baghdad,  Khurasan,  Suriah,
         Mesir dan Hijaz.

         Sepanjang  hayatnya,  Imam  Ibnu  Majah  telah  menulis  puluhan  buku,  baik  dalam  bidang  Hadist,
         sejarah,  fikih,  maupun  tafsir.  Di  bidang  tafsir,  antara  lain  menulis  Tafsir  Al-Qur’anul  Karim.  Di
         bidang  sejarah,  At-Tariikh,  yang  memuat  biografi  para  perawi  Hadist  sejak  awal  hingga  ke
         masanya. Adapun karyanya yang paling monumental dan populer di kalangan Muslim dan literatur
         klasik adalah kitab di bidang Hadist berjudul Kitab Sunan Ibnu Majah. Menurut Muhammad Fuad
         Abdul  Baqi,  penulis  buku  Mu’jam  Al-Mufahras  li  Alfaz  Alquran  (Indeks  Alquran),  jumlah  Hadist
         dalam kitab Sunan Ibnu Majah berjumlah 4.241 buah Hadis.

         Ibnu Majah meninggal pada tanggal 22 Ramadhan 273 H/887 M, di tanah kelahirannya, Qazwin,
         Irak.
   9   10   11   12   13   14   15   16