Page 44 - Nusa Magz #21
P. 44
# 44
Irjen Muhammad Fadil Imran
Kapolda Metro Baru
Pernah Usut Chat Mesum Rizieq dan Firza
apolri Jenderal Polisi Idham
KAzis menunjuk Irjen Pol
Muhammad Fadil Imran sebagai
Kapolda Metro Jaya menggantikan
Irjen Nana Sudjana, Senin (16/11).
Sosok pengganti Nana, yakni
Fadil Imran bukan merupakan
orang baru di Polda Metro Jaya. Dia
pernah bertugas sebagai Direktur
Reserse Kriminal Khusus pada
2017.
Saat itu dia menangani kasus
chat mesum yang diduga
melibatkan Imam Besar Front
Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab
dan Firza Husein yang menjadi
tersangka dalam kasus tersebut.
Nana dicopot setelah dinilai
gagal menegakkan aturan protokol
kesehatan di tengah pandemi
Covid-19.
Menurut pengacara Firza
Husein saat itu, Aziz Yanuar, Fadil
merupakan Kepala tim yang
menyelidiki kasus itu.
“Beliau (Fadil Imran) kepala tim
kasus itu, sekaligus Direskrimsus,”
kata Aziz, dikutip Nusadaily.com dari
CNNIndonesia.com, Selasa (17/11).
Adapun kasus yang menjerat
Rizieq itu bermula dari cuplikan
layar (screenshot) percakapan
bermuatan pornografi diduga
antara Rizieq dan Firza pada
Januari 2017.
Hentikan Penyelidikan atas Permohonan Pengacara
Polisi pun mulai mengusut telah mengantongi dua alat bukti kemudian menerbitkan Surat
percakapan antara Rizieq dan yakni keterangan ahli dan hasil Penghentian Penyidikan Perkara
Firza yang beredar lewat situs identifikasi terhadap telepon (SP3) atas kasus tersebut.
baladacintarizieq.com dengan genggam Firza dan Rizieq yang Penerbitan SP3 dilakukan
penerbitan Surat Perintah menunjukkan pengiriman gambar usai gelar perkara dan atas
Dimulainya Penyidikan (SPDP) dan pesan berkonten pornografi. permohonan dari pihak
pada Februari 2017. Penetapan tersangka untuk pengacara.
Rizieq kemudian pergi ke Arab Rizieq kemudian diumumkan Selain mengusut kasus chat
Saudi di tengah penyidikan kasus pada 29 Mei 2017. Namun Rizieq mesum Rizieq, mantan Kapolda
pada April 2017. sudah berada di Saudi dan tak Jatim itu juga pernah menangani
Sementara Firza ditetapkan pernah memenuhi panggilan kasus berkaitan dengan organisasi
sebagai tersangka pada 17 Mei polisi polisi untuk diperiksa. siber Muslim Cyber Army (MCA)
2017. Saat itu polisi mengklaim Dalam perjalanannya, polisi pada Februari 2018. (han)
NUSA MAGZ ISSUE 21 | 16 - 22 NOVEMBER 2020

