Page 77 - Nusa Magz #21
P. 77
# 77
Usai DKI Jakarta, Satuan Polisi
Pamong Praja (Satpol PP) Pemerintah
Kota Semarang yang juga didampingi
Polri dan TNI melakukan pencopotan
baliho dan spanduk bergambar
Rizieq. Pencopotan dilakukan
pertama kali di Kota Semarang pada
Sabtu (21/11) kemarin.
Pencopotan juga dilakukan di
kawasan Semarang Utara, tepatnya di
Jalan Kolonel Sugiyono, Jalan Layur
dan Jalan Kakap. Selain Semarang,
kota Solo juga ikut menertibkan
baliho bergambar Rizieq.
Tak hanya Solo dan Semarang,
Makassar juga diketahui ikut “Sebaiknya jangan semakin jauh
menertibkan baliho setelah Dudung terseret politik, kecuali mau hidupkan
menyatakan bahwa instruksi tersebut lagi ‘dwifungsi ABRI’ imbangi
merupakan perintah dirinya. ‘dwifungsi polisi’,” kata Fadli dalam
Sekretaris Umum FPI Munarman akun Twitter @fadlizon.
menuding ada aktor di balik Pengamat militer dari MARAPI
pencopotan baliho yang dilakukan Consulting & Advisory, Beni Sukadis
oleh TNI. Bahkan kata dia, semua juga menganggap pencopotan baliho
pihak juga paham siapa sejatinya Rizieq oleh aparat TNI adakah sesuatu
aktor di balik TNI ini. yang aneh.
Munarman lantas menyentil tugas Sebab hal itu menurutnya berada
pokok TNI sesuai dengan Undang- jauh dari tugas dan kewenangan TNI
undang Nomor 34 tahun 2004 yang yang merupakan alat pertahanan
mengatakan TNI hanya memiliki negara. Menurut Beni, pencopotan
tugas untuk operasi perang dan baliho justru menyalahi tugas dan
operasi militer selain perang (OMSP). fungsi TNI sebagaimana diatur dalam
“Tugas TNI yaitu operasi militer UU Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI.
perang dan operasi militer selain “Kalau baca UU TNI 34/2004
perang. Untuk operasi militer kan jelas Tupoksi Pasal 5, Pasal 7.
selain perang (OMSP) yang bisa Nggak ada itu soal pencopotan atau
memerintahkan hanya presiden,” penegakan. Kalau itu kan urusan
kata Munarman. Satpol PP, bereslah itu,” kata Beni.
Oleh karena itu, kata dia, operasi “Kenapa TNI yang copot itu.
militer selain perang yang dilakukan Menurut saya aneh aja,” lanjut dia
prajurit TNI hanya bisa berjalan lagi.
berdasarkan keputusan politik negara Meski begitu, langkah Dudung ini
oleh presiden. justru diapresiasi oleh Kapolda Metro
“Nah, rakyat tentu tahu, copot Jaya Inspektur Jenderal Fadil Imran
baliho itu perang atau bukan? yang baru saja dilantik beberapa hari
Dan rakyat juga paham, yang bisa lalu. Menurutnya langkah Dudung
menggerakkan pada OMSP siapa dan mencopot baliho Rizieq adalah hal
motifnya apa?” katanya. yang baik untuk negara.
Anggota Fraksi Partai Gerindra “Saya dukung apa yang dilakukan
DPR RI Fadli Zon bahkan Pangdam Jaya,” kata Fadil di Polda
mempertanyakan kewenangan Metro Jaya, Jumat (20/11).
Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Menuai pro dan kontra, langkah
Abdurachman mencopot baliho Dudung mencopot baliho Rizieq pun
Rizieq Shihab. Mengingat dalam menjadi trending di lini masa media
pandangannya, penertiban baliho sosial. Tak sedikit yang menganggap
bukan kewenangan TNI, sehingga hal itu sebagai langkah yang berani
perintah Dudung untuk mencopot dilakukan.
baliho tersebut di luar tugas pokok Meski begitu, Wakil Ketua Komisi I
dan fungsi TNI. DPR RI dari Fraksi PKS, Abdul Kharis
Almasyhari berencana membahas
pencopotan baliho Pemimpin FPI
itu dalam rapat komisinya bersama
Panglima TNI Marsekal Hadi
Tjahjanto.
Dia juga mengkritik langkah
Dudung ini seraya mengingatkan
bahwa penertiban baliho bukan
termasuk tugas pokok dan fungsi
(Tupoksi) tentara.
“Itu kan mestinya pekerjaan Satpol
PP ya, bukan pekerjaan tentara. Tidak
sesuai tupoksi,” kata Kharis. “Nanti
kalau ada rapat akan saya tanyakan,”
tutur Kharis.(sir/han)
NUSA MAGZ ISSUE 21 | 16 - 22 NOVEMBER 2020

