Page 11 - MODAL MODUL
P. 11
2.Teori Tumbukan
Teori ini menyatakan bahwa partikel-partikel reaktan atau pereaksi harus saling
bertumbukan terlebih dahulu sebelum terjadinya reaksi. Tumbukan antar partikel reaktan
yang berhasil menghasilkan reaksi disebut tumbukan efektif, sedangkan tumbukan yang
tidak menghasilkan reaksi disebut tumbukan tidak efektif. Tidak semua tumbukan dapat
menghasilkan tumbukan efektif. Energi minimum yang harus dimiliki oleh partikel reaktan
untuk bertumbukan efektif disebut energi aktivasi (Ea).
Gambar 2. Tumbukan antara molekul hidrogen (A) dengan iodin (B) dan
membentuk HI (AB)
Contoh tumbukan yang menghasilkan reaksi dan tumbukan yang tidak menghasilkan
reaksi antara molekul hidrogen (H ) dan molekul iodin (I ), dapat dilihat pada gambar di
2
2
atas.
Dalam suatu reaksi terdapat tiga keadaan yaitu keadaan awal (pereaksi), keadaan
transisi, dan keadaan akhir (hasil reaksi). Keadaan transisi disebut juga komplek
teraktivasi. Pada keadaan ini ikatan baru sudah terbentuk namun ikatan lama belum putus.
Keadaan tersebut hanya berlangsung sesaat dan tidak stabil. Keadaan transisi ini selalu
mempunyai energi lebih tinggi daripada keadaan awal dan akhir, sedangkan energi
keadaan awal dapat lebih tinggi atau lebih rendah daripada energi keadaan akhir. Bila
keadaan awal lebih tinggi energinya, reaksi mcnghasilkan kalor atau dinamakan reaksi
eksoterm, dan bila yang terjadi adalah sebaliknya, dinamakan reaksi endoterm.
6

