Page 52 - DAFTAR-ISI-DAN-ANATOMI-FISIOLOGI
P. 52

  ANATOMI FISIOLOGI  


































                                           Gambar 1. Anatomi Hidung Manusia
                                               (Sumber: Syaifuddin, 2012)

                     Bagian depan terdapat nares (cuping hidung) anterior dan di belakang berhubungan
               dengan  bagian  atas  farings  (nasofaring).  Rongga  hidung  terbagi  menjadi  2  bagian  yaitu
               vestibulum,  merupakan  bagian  lebih  lebar  tepat  di  belakang  nares  anterior,  dan  bagian
               respirasi. Permukaan luar hidung ditutupi oleh kulit yang memiliki kelenjar sabesea besar,
               yang meluas ke dalam vestibulum nasi tempat terdapat kelenjar sabesa, kelenjar keringat, dan
               folikel rambut yang kaku dan besar. Rambut pada hidung berfungsi menapis benda-benda
               kasar yang terdapat dalam udara inspirasi (Graaff, 2010; Pearce 2007).
                     Pada dinding lateral hidung menonjol tiga lengkungan tulang yang dilapisi oleh mukosa,
               yaitu: 1) Konka nasalis superior, 2) Konka nasalis medius, dan 3) Konka nasalis inferior, yang
               terdapat jaringan kavernosus atau jaringan erektil yaitu pleksus vena besar, berdinding tipis,
               dan dekat dengan permukaan. Di antara konka-konka ini terdapat 3 buah lekukan meatus
               yaitu meatus superior (lekukan bagian atas), meatus medialis (lekukan bagian tengah dan
               meatus  inferior  (lekukan  bagian  bawah).  Meatus-meatus  inilah  yang  dilewati  oleh  udara
               pernapasan. Di sebelah dalam terdapat lubang yang berhubungan dengan tekak, lubang ini
               disebut koana. Disebelah belakang konka bagian kiri kanan dan sebelah atas dari langit-langit
               terdapat  satu  lubang  pembuluh  yang  menghubungkan  rongga  tekak  dengan  rongga
               pendengaran tengah, saluran ini disebut tuba auditiva eustaki, yang menghubungkan telinga
               tengah dengan faring dan laring. Hidung juga berhubungan dengan saluran air mata disebut
               tuba lakminaris (Graaff, 2010). Dasar dari rongga hidung dibentuk oleh tulang rahang atas.
               Rongga hidung berhubungan dengan beberapa rongga yang disebut sinus paranasalis, yaitu
               sinus  maksilaris  pada  rongga  rahang  atas,  sinus  frontalis  pada  rongga  tulang  dahi,  sinus
               sfenoidalis pada rongga tulang baji dan sinus etmodialis pada rongga tulang tapis.Pada sinus
               etmodialis, keluar ujung-ujung syaraf penciuman yang menuju ke konka nasalis, yang terdapat
               sel-sel penciuman yang terletak terutama di bagian atas konka. Pada hidung di bagian mukosa


                                                           45
   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57