Page 111 - Buku Ajar Kimia Analisis
P. 111
+ + + +
Proses tersebut dilakukan pada suhu 15-30 supaya untuk
memastikan bahwa di dalam sistem tidak terdapat bentuk
monohidrat . . garam ini memiliki sifat yan stabil
pada kondisi suhu di atas 62 . Apabila hal itu terjadi, maka sistem
harus segera didiamkan pada suhu ruang selama 24 jam yang
bertujuan untuk mengubahnya ke bentuk heksahidrat.
Endapan tersebut memiliki kelarutan yang relatif tinggi
berkisar 65 pada suhu 10 dalam air suling (akuades).
Keberadaan ammonium ini akan menurunkan jumlah tersebut, dan
memiliki sifat kecenderungan terhadap pembentukan larutan lewat
jenuh; oleh karen aitu, larutan hendaknya didiamkan dulu selama
beberapa jam sebelum dilakukannya filtrasi. Endapan dicuci dengan
larutan ammonia dan ditimbang sebagai bentuk heksahidrat atau
pirofosfat. Untuk pirofosfat, endapan dipanaskan pada suhu yang
lebih tinggi yaitu lebih dari 1000 selama satu jam supaya dapat
terbentuk magnesium pirofosfat.
Penentuan Besi. Prosedur analisis dilakukan dengan
mengendapkan besi sebagai besi(III) hidroksida, kemudian
dipijarkan dengan suhu yang tinggi agar menjadi . Pada anlisis
batuan, unsur-unsur yang mengganggu besi harus dipisahkan
terlebih dahulu. Selanjutnya, bijih besi biasanya dilarutkan dalam
asam klorida dan asam nitrat yang memiliki fungsi untuk
mengoksidasi besi(II) menjadi besi(III). Lalu, larutan yang
mengandung besi(III) akan ditambahkan dengan larutan ammonia
sedikit demi sedikit hingga membentuk endapan .
Kemudian, endapan dicuci dengan air yang sedikit mengandung
ammonium nitrat untuk mencegah presipitasi. Penyaringan
dilakukan dengan menggunakan kertas saring, lalu kertas dan
101

