Page 30 - Buku Ajar Kimia Analisis
P. 30
oksigen yang terdapat tersebut ditentukan dengan cara
persamaan hipotetik. Misalnya, reaksi hipotetik dari larutan
KMnO₄ :
2KMnO₄ K₂O + MnO + 5O
Berdasarkan persamaan tersebut dapat diketahui
bahwa dalam suasana asam, 2KMnO₄ menghasilkan 5 atom
oksigen yang dapat di tangkap oleh suatu agen pereduksi,
sehingga ekivalen KMnO₄ = ¹/₅ mol.
Metode lain yaitu dengan cara memperhatikan
jumlah elektron yang dilepaskan oleh zat dalam proses suatu
reaksi serta adanya perubahan bilangan dari oksidasi unsur
utama agen pereduksi atau pengoksidasi. Pada metode
kedua, satu ekivalen zat merupakan jumlah dari mol zat
yang menerima (oksidasi) atau melepaskan (reduktor) dari
sebuah elektron. KMnO₄ dalam suasana yang bersifat asam
dapat menangkap 5 elektron, maka 1 ekivalen KMnO₄
setara dengan ¹/₅ mol.
Metode ketiga yaitu adanya perubahan bilangan
oksidasi. Satu ekivalen zat merupakan banyaknya jumlah
mol suatu zat yang mengalami perubahan satu satuan
bilangan oksidasi. Sebagai contoh, pada reduksi K₂ Cr₂ O₇
terjadi perubahan menjadi 2 Cr³⁺ bilangan oksidasi Cr
mengalami perubahan menjadi 6 satuan, sehingga dalam
satu ekivalen K₂ Cr₂ O₇ = ¹/₆ mol.
Konsep-konsep di atas dapat dipelajari dan akan
sangat membantu dalam pembuatan dari suatu larutan
standar, sehingga memudahkan dan mempercepat
perhitungan dalam titrasi analisis volumetri.
2.4 Preparasi Larutan Standar
Larutan standar merupakan istilah kimia yang dapat
diartikan dengan larutan yang telah diketahui konsentrasinya
dengan akurat dan tepat. Larutan standar ini dapat dinyatakan
20

