Page 6 - Majalah November (6) (1)
P. 6
Jejak Sejarah
Bangsa
melakukan pungutan untuk perayaan Semboyan Tut Wuri Handayani sebagai
peringatan 100 tahun kemerdekaan Belanda semboyan yang masih dipakai dalam dunia
di Indonesia. pendidikan Indonesia
Pada bulan September 1922, Ki Hajar
Sebagian tulisan tersebut berbunyi, Dewantara kembali ke tanah air. Kemudian
“Andai aku orang Belanda, tidaklah aku akan beliau mulai memperhatikan bidang
Ki Hajar Dewantara merayakan kemerdekaan bangsaku di negeri pendidikan, sebagai bagian dari alat
yang rakyatnya tidak kita beri kemerdekaan... perjuangan meraih kemerdekaan. Bersama
Andai aku orang Belanda, pada saat ini kedua rekannya, Douwess Dekker dan Cipto
juga aku memprotes hajat mengadakan Mangunkusumo pada tanggal 3 Juli 1922,
peringatan itu. Aku akan mengingatkan Ki Hajar Dewantara mendirikan sebuah
kawan-kawanku di koloni, bahwa perguruan bercorak nasional yang diberi
berbahayalah di waktu ini mengadakan nama National Onderwijs Institut Taman
perayaan-perayaan kemerdekaan itu..., aku Siswa yang biasa disebut sebagai Sekolah
bukan seorang Belanda; aku hanya seorang Taman Siswa. Melalui pendidikan Taman
Sumber : https://www.btkp-diy.or.id/
putera dari negeri ini, seorang pribumi di Siswa, Ki Hajar Dewantara menanamkan rasa
negeri jajahan Belanda ini; karena itu aku kebangsaan pada anak didiknya.
tidak akan protes”.
“Seandainya Aku Orang Belanda…” Metode pendidikan Taman Siswa yaitu
Akibat tulisan tersebut, pemerintah menggabungkan perspektif barat dengan
Kolonial Belanda melalui Gubernur budaya nasional, tetapi Taman Siswa tidak
Ki Hajar Dewantara, Sosok Pahlawan Jenderal Idenburg menjatuhkan hukuman mengajarkan kurikulum pemerintah Hindia
Pendidikan Indonesia pengasingan terhadap Ki Hajar Dewantara. Belanda. Kemudian Ki Hajar Dewantara
mengeluarkan semboyan pendidikan yang
Rekan seperjuangannya, Douwes Dekker dan
Cipto Mangunkusumo yang merasa tindakan berbunyi “Ing ngarsa sung tuladha, Ing
itu tidak adil, kemudian menerbitkan tulisan madya mangun karsa, tut wuri handayani”.
Dalam perjuangan bangsa Indonesia di STOVIA (sekolah dokter Jawa). Namun, yang bernada membela Ki Hajar Dewantara. Semboyan tersebut memiliki arti “di depan
meraih kemerdekaan, ada banyak pahlawan karena kondisi kesehatan yang memburuk, Mengetahui hal tersebut, Belanda memberi contoh, di tengah memberi
bangsa yang berjasa membela dan lalu beliau tidak bisa menyelesaikan mengasingkan mereka bertiga ke Belanda. semangat, di belakang memberi dorongan”.
memperjuangkan kemerdekaan Indonesia sekolahnya. Tiga tokoh ini akhirnya dikenal dengan nama Hingga kini, semboyan tersebut masih
dengan berbagai cara. Salah satunya Tiga Serangkai. Dalam pengasingan tersebut, dipakai dalam dunia pendidikan Indonesia.
yakni Ki Hajar Dewantara. Beliau dikenal “Hukuman Pengasingan untuk Ki Hajar Ki Hajar Dewantara mendalami masalah
dengan sebutan Bapak Pendidikan Nasional Dewantara karena mengkritik Belanda lewat pendidikan dan pengajaran. Beliau merintis Atas jasa-jasanya di dunia pendidikan, Ki
karena beliau sangat berjasa dalam bidang tulisan” cita-citanya memajukan kaum pribumi Hajar Dewantara juga diberikan gelar sebagai
Pendidikan di Indonesia. Awal mula memulai karir, Ki Hajar dengan belajar ilmu pendidikan hingga Bapak Pendidikan Nasional. Hari kelahirannya
Dewantara berprofesi sebagai penulis memperoleh Europeesche Akta. (tanggal 2 Mei) juga ditetapkan sebagai Hari
Ki Hajar Dewantara dan wartawan di beberapa surat kabar. Pendidikan Nasional. Ketetapan hari tersebut
Raden Mas Soewardi Soerjaningrat lahir Beliau termasuk salah seorang penulis Apa yang ditulis Ki Hajar Dewantara pada disahkan dalam Surat Keputusan Presiden
pada tanggal 2 Mei 1889 di kota Yogyakarta. yang andal pada masanya. Selain itu beliau tahun 1913, dinikmati 32 tahun kemudian. Republik Indonesia Nomor 305 Tahun
Beliau dibesarkan di lingkungan keluarga juga aktif dalam organisasi sosial politik. Soewardi tidak lagi harus mengandaikan 1959 bersamaan dengan penetapannya
keraton Yogyakarta. Pada saat berusia 40 Kemudian pada bulan November 1913, diri sebagai orang Belanda, karena sejak sebagai pahlawan nasional Indonesia. Surat
tahun, menurut hitungan tahun caka, Raden Ki Hajar Dewantara membentuk sebuah tahun 1945 bangsa Indonesia benar- keputusan tersebut diterbitkan pada tanggal
Mas Soewardi Soeryaningrat berganti nama komite Bumiputera yang bertujuan untuk benar merdeka. Soewardi menepati janji, 28 November 1959. Pada masa pemerintahan
menjadi Ki Hajar Dewantara, dan pada saat melancarkan kritik terhadap pemerintah dengan mengabdikan diri dalam mengisi Soekarno, Ki Hajar Dewantara diangkat
itu beliau tidak lagi menggunakan gelar Belanda dan salah satu kritikannya kemerdekaan. Soewardi tetap memberi sebagai Menteri Pendidikan Indonesia
kebangsawanannya tersebut. diterbitkan melalui tulisan yang berjudul inspirasi sebagai sosok yang teguh dan yang pertama. Pada tanggal 19 Desember
Als Ik Eens Nederlander Was yang dimuat penuh kesabaran. Sempat menjadi Menteri 1956, beliau mendapat gelar Doktor Honoris
Ki Hajar Dewantara menyelesaikan dalam surat kabar de Express milik dr. Pendidikan dan Pengajaran, Soewardi Causa dari Universitas Gadjah Mada. Ki Hajar
sekolah dasar di Europeesche Lagere Douwes Dekker. Yang mana diterjemahkan kembali mengabdikan diri dalam perjuangan Dewantara wafat pada tanggal 26 April 1959
School (ELS). ELS merupakan sekolah dasar oleh Abdoel Moeis, “Seandainya Aku Orang pendidikan Taman Siswa. Kemerdekaan dan dimakamkan di Taman Wijaya Brata pada
khusus untuk anak-anak Eropa. Beliau juga Belanda”. Tulisan tersebut merupakan hidupnya adalah untuk pendidikan. tanggal 29 April 1959.
sempat melanjutkan pendidikan kedokteran reaksi rencana Pemerintah Hindia Belanda
06 Majalah Surya Majalah Surya 07

