Page 9 - Nusa Magz #44
P. 9
Sekitar tahun 1950-an, film
Bollywood ini sangatlah populer
di kalangan masyarakat Indonesia.
Pada 1968, Rhoma Irama
merupakan salah satu pelopor
musik dangdut di Indonesia.
Secara perlahan, musik ini
mulai dikenal oleh publik secara
luas sekitar 1970-an. Tidak hanya
dipengaruhi oleh musik India,
musik dangdut juga dipengaruhi
oleh musik Arab, khususnya pada
bagian cengkok serta harmonisasi
nadanya.
1970-1980
Pada 1970 hingga 1980, musik
dangdut menjadi primadona genre
musik yang sangat diminati oleh
warga Indonesia. Awalnya kisah
dalam lagu dangdut berangkat dari
kisah romantis.
Namun, semakin lama musik
dangdut juga turut membahas
berbagai isu sosial serta mengajak
pendengar untuk senantiasa
mengingat ajaran agama Islam.
Rhoma Irama adalah sosok yang
mempopulerkan dangdut hingga
ia dijuluki “Raja Dangdut”.
1900AN
Ketenaran musik dangdut
pernah membuat musik ini
dilarang pemerintah untuk
disiarkan di radio serta televisi
pemerintah. Pada 1990-
an pemerintah menganggap
jika musik merupakan salah
satu lambang penting dalam
pembangunan Indonesia serta
menghilangkan batasan yang
mungkin pernah ada sebelumnya.
Walau kini ketenaran musik
dangdut tidak seheboh yang dulu,
tetapi musik dangdut masih sangat
digemari. Tidak hanya Indonesia,
dangdut juga telah go internasional
dengan munculnya pedangdut dari
luar negeri seperti Joelina Bee dari
Amerika Serikat.
Selain Raja Dangdut Rhoma
Irama, banyak musisi dangdut
legendaris Indonesia lainnya
yakni Elvy Sukaesih, Meggy Z, Caca
Handika, Mansyur S, Evie Tamala,
Ida Laila, Iis Dahlia, Ikke Nurjanah
dan Inul Daratista. Hingga saat ini
bermunculan penyanyi dangdut
baru yang kebanyakan dari Jawa
Timur seperti Via Vallen, Nella
Kharisma, Happy Asmara hingga
Esa Risti. (ark)
NUSA MAGZ ISSUE 44 | AGUSTUS 2021 | # 9

