Page 15 - Edisi 171 Tahun 2019 | Majalah Komunitas LAZIS Sabilillah Malang
P. 15
Psikologi Parenting Diasuh oleh: Muhammad Mahpur
Dosen Psikologi UIN Maliki Malang
Melatih Kepercayaan Finansial Anak
KISAH koperasi yang sudah Cara tersebut bisa me menuhi tiga
berjalan sekian tahun dan sudah kecerdasan finansial ala Robert T.
memiliki omset 900an juta, ter- Kiyosaki, yakni anak sadar bahwa
paksa dibubarkan oleh pemiliknya dia memiliki lebih banyak uang,
gara-gara orang yang dipercaya dia bisa men jaga (mengamankan)
membawa uang dan pinjam uang uang yang dimilikinya, dan
bermasalah. Sangat disayangkan. mengatur ke uangan yang
Pemilik koperasi itu tidak mau dimilikinya. Cara ini juga saya
menjadikan dia sosok yang temukan di rumah saya. Anak-anak
dianggap kejam karena orang- seiring ber jalannya waktu mampu
orang yang tidak bisa dipercaya mengelola uang sakunya tidak
dalam hal membawa uang dan dihabiskan seketika. Mereka mulai
meminjam uang adalah orang- belajar mengelola untuk kebutuhan
orang terdekat mereka. lain yang lebih penting. Anak-anak
Anda tentu juga punya pe- ini menyimpan sebagian uang
ngalaman yang berbeda-beda sakunya dan kemudian me-
mengenai uang dan perpindahan hubungan yang tidak baik sehingga Pengelolaan uang dapat dilatih nabungnya untuk kebutuhan lain
uang dari satu orang ke orang lain. kepercayaan menjadi rapuh dan terlebih dahulu pada urusan pri badi. yang suatu waktu mereka tidak
Seperti meminjami uang, mengelola timbul sentimen. Ini tidak de- Anak dilatih mengelola ke uangan- akan meminta membeli kebutuhan
uang berjamaah, atau urusan bisnis mikian. Latihan bertanggungjawab nya dan didorong untuk mengetahui itu dari kami. Mereka mampu
yang melibatkan pengelolaan uang secara finansial ternyata mem- antara kepemilikan uang dengan membeli dengan uang sim panannya.
secara bersama-sama. Beberapa buahkan sebuah perubahan ske- kebutuhan diri sen diri. Misalnya, Anak-anak yang mampu me-
orang ada yang tertipu, termasuk nario usaha. Dia kembali ke usaha anak diberi uang saku selama satu ngelola keuangan atas dasar ke-
saya pun pernah tertipu oleh teman semula yang diangga lebih cocok. minggu. Anak-anak ini diajari butuhannya sendiri berarti dia telah
akrab saya yang ingin bisnis Dia-pun mulai mengembalikan memetakan ke butuhan selama satu selesai dengan dirinya sen diri. Dia
bersama. Untung nya saya masih uang dengan komitmen awal. minggu dan menimbang jumlah akan terlatih ber tang gungjawab
memberikan sesi memberi modal Uang adalah godaan. Sikap uang yang dimiliki. Latihan ini terhadap dirinya sen diri. Melek
percobaan se hingga tidak terlalu terhadap uang dapat dibangun menjadi ken dali intrapersonal (dari kecerdasan finansial yang bertumpu
banyak uang yang saya berikan. sejak dini. Uang identik dengan dalam diri sendiri). Sebuah cara pada tanggung jawab keuangan
Tetapi ada pengalaman yang kepercayaan. Bagi anak-anak, anak dilatih mengelola antara merupakan modal dasar yang perlu
sedikit was-was juga. Ketika saya dibelajari dan memiliki pe nga- kebutuhan dengan ketersediaan dibentuk sejak dini. Tentu kegiatan
memercayai seorang mahasiswa laman panjang terkait kemampuan yang di milikinya. ini dibantu guru dan orang tua.
yang ingin mengembangkan usaha, mengelola uang merupakan modal Kendali diri dalam pengelolaan Cara lain juga dapat digunakan
kami bersepakat untuk bergabung penting yang perlu diketahui sejak keuangan ditentukan oleh keseim- dengan memanfaatkan simulasi
dalam sebuah perintisan bisnis dini. Suatu contoh, anak dilatih bangan antara kebutuhan dan atau per mainan yang mendekatkan
franchise kuliner. Dilalah juga mengelola uang sakunya dengan pemasukan. Ketika anak di latih anak-anak pada pengenalan literasi
tidak berjalan lama, penjualan caranya sendiri juga dapat menjadi bahwa uang saku merupakan nilai fi nansial. Penelitian literasi
surut dan akhirnya menghadapi wahana anak melatih ber tanggung- kepemilikan mutlak, maka dia finansial sejak dini dengan per-
kendala menejemen tim dan jawab dan dipercayai dalam me- perlu berpikir, mengendalikan mainan “tangga uang,” dan kartu
passion (kesukaan pelaksana ngelola uang. Menurut Robert T. emosi, dan mengukur kebu tuhan- permainan, telah membantu anak
bisnisnya). Tentunya uang yang Kiyosaki, Kecerdasan Finansial nya selama sepekan. Pelatihan dapat mengenali istilah finansial
kami kumpulkan tidak berkembang merupakan kebutuhan penting yang terus menerus seperti ini lebih baik (Suryanto et al., 2018).
ke arah yang diharapkan, padahal yang mencakup lima hal, 1) me- akan menjadikan anak secara Nah, tanggungjawab finansial
konsep usahanya sudah tepat. miliki lebih banyak uang, 2) me- pribadi akan mampu me ngen- meru pakan kesadaran pribadi
Bermodal saling percaya dan tetap lindungi uang, 3) mengatur ke- dalikan kebutuhan keuangannya yang ditempa sejak dini. Kegagalan
positif berkomunikasi, si maha- bu tuhan keuangan, 4) pengelolaan secara seimbang. tanggungjawab personal di usia
siswa ini ternyata adalah orang modal investasi, dan 5) menguasai Pelatihan ini akan membantu anak-anak akan menghilangkan
yang bertanggung-jawab. Jika informasi keuangan (Suryanto, anak-anak memiliki kecerdasan dasar mental bagi tanggungjawab
terjadi peristiwa gagal dan me- Gideon, & Dewi, 2018). Bagai- finansial atas dasar kepercayaan di kemudian hari.
nanggung hutang, biasanya terjadi mana langkah sederhananya? dirinya mampu mengelola ke uangan. Bersambung
Redaksi menerima pertanyaan dari jamaah, donatur, muzaki dan sahabat Sabilillah yang berkaitan dengan permasalahan -permasalahan
keagamaan atau ibadah, kesehatan maupun psikologis parenting. Pertanyaan bisa dikirim melalui nomor-nomor SMS centre yang ada, melalui
web http://sabilillahmalang.org, akun FB dan email: lazissabilillah@gmail.com atau diserahkan secara langsung ke kantor masjid
Sabilillah setiap hari pada jam kerja.
Majalah Komunitas Sabilillah 15
Edisi 171 / Terbit Bulan September 2019 / Thn: 07

