Page 14 - Edisi 173 Tahun 2020 | Majalah Komunitas LAZIS Sabilillah Malang
P. 14
Konsultasi Agama Konsultasi Agama Konsultasi Agama
Hukum Nazar Sedekah
kepada Non-Muslim
َ َ
َ
َْ ً ُ
ْ
َ ْ
ْ َّ
َ
َ َ
ْ َّ
ASSALAMU ‘alaikum wr. wb. Redaksi ٍّ رش ْ وأ رْ ي َ خب ُ د ْ عَ ولا ةَ غل َ وُ ه رذنلا ُ باَ تِ ك ِ هِ لْ وقب َ با َ جأف رِ فاكلِ ل رذنلا مكُ ح ْ نَ ع لِ ئُ سَ و
ِ
ِ
ِ
ٍ ِ
ِ
ْ
ُ
َ
َ
Bahtsul Masail NU Online yang kami ْ نَّ يَ عَ تَ ت ْ مل ٍ ةَ بْ رق ُ ما َ زِ تلِ ا اً عْ رشَ و ٌ ُ َ ََ َ ِ َ ْ ِ ْ َّ
ةَ بْ رق ِ هْ يلَ ع ةقَ د َّ صلا َّ ن ِ ل رِ فاكلِ ل ُ رذنلا زوُ جَ ي
َ َ
ْ ُ
hormati, semoga selalu dalam lindungan كِ لذِ ل ِّ يِ نَ غلِ ل زوُ جَ ي امك
Allah SWT. Dalam kesempatan ini kami Artinya, “Kitab tentang nazar, secara
akan menanyakan mengenai permasalahan bahasa nazar adalah janji untuk melakukan Artinya, “Ibnu Hajar Al-Haitsami pernah
yang terkait dengan nazar kepada non- perbuatan bajik atau buruk. Sedang menurut ditanya tentang hukum nazar (dalam
Muslim. Apakah boleh kami bernazar pengertian syara’ adalah komitmen diri bentuk sedekah, pent) kepada non-Muslim.
untuk memberikan sedekah kepada untuk melakukan suatu perbuatan yang Kemudian beliau menjawab nazar (dalam
tetangga non-Muslim kami yang baik mengandung nilai qurbah (ibadah/ bentuk sedekah) kepada orang kafir (yang
ketika apa yang kami cita-citakan telah mendekatkan diri kepada Allah) yang tidak mampu) adalah boleh karena sedekah
terwujud. Mohon penjelasanya. Kami bukan fardhu ‘ain,” (Lihat Muhammad kepadanya itu adalah salah satu bentuk
ucapkan terima kasih atas tanggapannya. Az-Zuhri Al-Ghamrawi, As-Sirajul Wahhaj dari perbuatan yang mengandung nilai
Kurang lebihnya mohon maaf. Wassalamu ‘ala Matnil Minhaj, [Beirut, Darul Fikr: ibadah (qurbah) sebagaimana juga boleh
‘alaikum wr. wb. (AA). tt], halaman 583). Lantas bagaimana jika diberikan kepada non-Muslim yang
Jawaban : Assalamu ‘alaikum wr. wb. ada seseorang yang bernazar untuk mampu,” (Lihat Ibnu Hajar Al-Haitsami,
Dalam masyarakat kita istilah nadzar bersedekah kepada non-Muslim yang Al-Fatawi Al-Fiqhiyyah Al-Kubra, [Beirut,
bukanlah sesuatu yang asing. Acapkali kurang mampu ketika apa yang diinginkan Darul Fikr: tt], juz IV, halaman 276).
dalam kehidupan kita sehari-sehari kita terwujud. Misalnya ada seseorang yang Dari apa yang dikemukakan Ibnu Hajar
menjumpai orang yang menjalankan mengalami masalah dalam kehidupan Al-Haitsami ini, maka jawaban atas
nazarnya. Para ulama mendefinisikan arti rumah tangganya, kemudian ia bernazar pertanyaan mengenai boleh apa tidaknya
kata nazar dengan setidaknya dua pengertian. bersedekah kepada tetangga non-Muslim bernazar dalam bentuk sedekah kepada
Pertama pengertian secara kebahasaan yaitu yang tidak mampu. Apakah dalam kasus non-Muslim adalah boleh. Pasalnya,
janji untuk melakukan kebajikan atau ini diperbolehkan? Dalam kasus ini kami sedekah itu merupakan salah satu perbuatan
sebaliknya. Sedang pengertian kedua adalah akan mengetengahkan pandangan Ibnu yang mengandung nilai qurbah atau ibadah
pengertian dalam ruang lingkup syara’. Hajar Al-Haitsami ketika ia ditanya sebagaimana definisi nazar menurut syara`
Dalam pengertian kedua ini nazar didefiniskan mengenai status hukum bernazar untuk yang telah dikemukakan di atas. Demikian
sebagai komitmen yang lahir dalam diri dalam bentuk sedekah kepada non-Muslim jawaban yang dapat kami kemukakan.
seseorang untuk suatu perbuatan ibadah yang tidak mampu. Menurutnya, hal Semoga bisa dipahami dengan baik. Kami
atau mendekatkan diri kepada Allah yang tersebut dibolehkan, bahkan kebolehan selalu terbuka untuk menerima saran dan
bukan masuk kategori fardhu ain. Kedua tersebut bukan hanya kepada non-Muslim kritik dari para pembaca. Wallahul
jenis pengertian ini setidaknya dapat dilihat yang tidak mampu tetapi boleh juga yang muwaffiq ila aqwamith thariq,
dari keterangan yang dikemukakan dalam mampu. Wassalamu ‘alaikum wr. wb. (Sumber:
Kitab As-Sirajul Wahhaj berikut ini: Batsulmasail, NU.ONLINE)
14 Majalah Komunitas Sabilillah
Edisi 173 / Terbit Bulan Januari 2020 / Thn: 08

