Page 6 - 55. Baru ok (Repaired)1 - mumu didi.doc
P. 6
1.1 Sejarah perkembangan biologi molekular
1.2 Cakupan Biologi Molekular
1.3 Pengaruh Human Genom Project
1.4 Persaingan Akurasi, Presisi dan Harga
Pendahuluan: Pengantar Biologi Molekular
1.1 Sejarah Perkembangan Biologi Molekular
M
endengar kata biologi molekular mungkin akan menimbulkan beberapa prasangka, beberapa menganggap
ini adalah metode yang rumit, mahal atau ada yang menganggap ini adalah metode terbaru dan kekinian.
Semua tergantung dari pengalaman dan pengetahuan awal dari penggunanya. Apabila menilik dari mulai
berkembangnya ilmu di dunia molecular, biologi molekular masih bisa dikatakan ilmu yang masih seumuran
jagung (berkembang pesat sejak 1953). Namun demikian sumbangsih penelitian yang mendalam dan
keakuratannya bisa diandalkan karena menyentuh dari inti sebuah pengatur kehidupan yaitu materi genetik
baik berupa DNA maupun RNA. Hal ini membuat ilmu biologi molekular berkebang sangat pesat, bahkan
mengalahkan primadona pada cabang cabang keilmuan biology lainnya.
Perkembangan ilmu Biologi Molekular tidak lepas dari sejarah panjang ilmu pengetahuan khususnya
dibidang hayati. Bermula pada tahun 1665 sejak Robert Hooke memperkenalkan istilah sel yang merupakan
hasil pengamatannya menggunakan microscope sederhana dengan perbesaran 30X. Sel dibuat dari irisan
melintang tumbuhan, yang sejatinya Nampak adalah dinding sel. Pengetahuan tersebut bertahan lebih dari
satu abad sampai akhirnya Anton van Leeuwenhoek (1680) menemukan sebuah mikroskop yang mampu
melihat benda-benda kecil yang membuktikan seacara lebih mendetail apa yang dimaksud oleh Hooke.
Anton van Leeuwenhoek juga menemukan adanya akitivitase sel, berupa cairan kental yang berputar putar,
mulanya Anton menamai cairan tersebut dengan ”Juice”. Dan sering dengan berkembangnya ilmu
pengetahuai “Juice” ini adalah sitoplasma.
Pada tahun 1833 Robert Brown memperkenalkan istilah nuclei sebagai inti sel. Pengamatan tersebut
berdasarkan adanya titik hitam yang tampak pada setiap pengamatan yang dia lakukan. Pada tahun 1839,
Schleiden dan Schwann memperkenalkan istilah sel sebagai unit dasar penyusun kehidupan. Berlanjut
dengan penelitian Mendel 1865 memperkenalkan teori persilangan dengan menerangkan istilah “factor
pewarisan” sebagai suatu unit yang diwariskan dari parental (orang tua) ke keturunannya. Faktor pewarisan
ini yang mengontrol morfologi anakan dari induknya. Empat tahun selanjutnya (1869) F Miescher
memperkenalkan istilah Nuclein sebagai sesuatu yang sebelumnya dijelaskan oleh mendel.
Tahun 1879 W. Flemming memperlihatkan adanya chromosome pada proses mitosis, namun
demikian Flemming sendiri belum mengetahui dan memberi nama istilah chromosome. Chromosome
diperkenalkan oleh Waldeyer pada tahun (1888). Setahun kemudian Altmann memperkenalkan istilah baru
yang merupakan bagian dari kromosom yaitu asam nukleat. Morgan, Sturtevant, Muller, dan Bridges (1915)
mencoba menjelaskan secara lebih mendetail mengenai gen, dan menyatakan gen terletak pada kromosom
Biologi Molekular “Aplikasi Di Dunia Kesehatan”.

