Page 177 - Microsoft Word - Bab 1-6_final
P. 177

 Histologi dan Anatomi Fisiologi Manusia 




                                                       Topik 2
                                          Mekanisme Sensorik II –
                                           Organ Reseptor Umum

                                        pada Gigi: Reseptor Nyeri


               A.    PENDAHULUAN
                     Pada topik ini akan dipelajari mekanisme kerja organ reseptor yang terletak pada gigi,
               sensasi yang ditimbulkan  pada rangsangannya, dan  waktu reaksinya. Organ reseptor yang
               terdapat  pada  gigi  dan  jaringan  mulut  sama  seperti  yang  terdapat  pada  jaringan  tubuh
               lainnya, yaitu yang diklasifikasikan pada organ reseptor umum.
                     Organ reseptor yang khususnya terdapat pada pulpa gigi adalah jenis ujung saraf bebas
               atau reseptor nyeri atau nosiseptor. Karena itu dapat dijelaskan bahwa satu-satunya sensasi
               nyeri, tidak tergantung pada  bentuk rangsangnya ( mekanik, kimia, termal, listrik). Dalam
               kejadian  sehari-hari  rangsang  termal  dari  makanan-minuman  dapat  menimbulkan  sensasi
               nyeri pada gigi.
                     Pada  penelitian-penelitian  terdahulu  telah  terbukti  bahwa  sensasi  nyeri  secara
               fisiologik dapat dibangkitkan secara akurat oleh rangsang listrik. Karena rangsangan listrik ini
               memiliki keterandalan dan kesahihan mudah digunakan, dan mampu menghasilkan rangsang
               yang  konstan,  pengukuran  dapat  dilakukan  dengan  tepat,  paling  sedikit  atau  tidak
               menimbulkan kerusakan jaringan.
                     Nyeri  gigi  yang  bersifat  fisiologik  dapat  ditimbulkan  secara  eksperimental  melalui
               induksi listrik pada gigi vital utuh. Nyeri  bersifat superfisial,  akut, dan  simpel berlangsung
               singkat  dan  dengan  kualitas  nyeri  tajam  (menusuk).  Kualitas  nyeri  bervariasi  pada  setiap
               individu, setiap rangsang, bahkan setiap waktu. Demikian juga kualitas nyeri gigi.
                     Di klinik/ praktik dokter gigi, alat yang digunakan untuk memeriksa vitalitas gigi adalah
               vitalistester  atau dentotest tester dan rangsang termal, sedangkan sensasi nyeri gigi yang
               timbul akibat rangsang tersebut dapat memberikan petunjuk mengenai sifat dan penyebab
               nyeri gigi tersebut, sehingga dapat digunakan untuk menegakkan diagnosis.
                     Mata kuliah ini mempelajari tentang nyeri. Nyeri merupakan pengalaman sensori dan
               emosional yang tidak menyenangkan sebagai akibat dari kerusakan jaringan yang aktual dan
               potensial, yang menyakitkan tubuh serta diungkapkan oleh individu yang mengalaminya .
                     Dari  defenisi  di  atas  dapat  diketahui  adanya  hubungan  pengaruh  objektif  (aspek
               fisiologi dari nyeri) dan subjektif (aspek komponen emosi dan kejiwaan). Pengaruh subjektif
               erat  kaitannya  dengan  pendidikan,  budaya,  makna  situasi  dan  aktivitas  kognitif,  sehingga
               nyeri merupakan hasil belajar serta pengalaman sejak dimulainya kehidupan. Individualisme
               rasa nyeri ini sulit dinilai secara objektif, walaupun dokter telah melakukan observasi atau
               menggunakan alat monitor.
                     Berdasarkan  asalnya  nyeri  dibagi  dua,  yaitu  nyeri  somatik  dan  nyeri  viseral.  Nyeri
               somatik yang berasal dari kulit disebut nyeri superfisial, sedangkan nyeri yang berasal dari
               otot  rangka,  tulang,  sendi  atau  jaringan  ikat  disebut  nyeri  dalam.  Nyeri  superfisial  cirinya



                                                           170
   172   173   174   175   176   177   178   179   180   181   182