Page 74 - Microsoft Word - Bab 1-6_final
P. 74
Histologi dan Anatomi Fisiologi Manusia
Nama lainnya jaringan ikat serabut putih, karena terbuat dari serabut kolagen yang
berwarna putih.
Jaringan ini terdapat pada selaput urat, selaput pembungkus otot, fasia, ligamen dan
tendon.
Jumlah serabut lebih banyak dari sel dan matrik.
Jaringan ikat padat dibagi menjadi 2, yaitu Jaringan Ikat Padat teratur dan Tidak teratur.
Jaringan Ikat Padat Teratur, mengandung terutama serabut kolagen. Serabut kolagen
paling banyak dan tersusun saling menyilang. Populasi sel yang utama adalah fibroblast.
Banyak dijumpai pada organ seperti : kapsula paru-paru, kapsula hati, ginjal, limpa,
testis, fasia, aponeurosa, perikardium dan dermis.
Jaringan Ikat Padat Tidak Teratur, terdapat dua bentuk tergatung macam serabutnya.
Pada tendon dan ligamen mayoritas kolagen, sedangkan pada ligamentum nukhe
serabut elatis yang utama.
Sebelum mempelajari jaringan ikat lebih lanjut, ada baiknya mempelajari dahulu
komponen jaringan ikat, terutama matriks ekstraselulernya. Komponen matriks ekstraseluler
terdiri dari makromolekul yang sering dijumpai, ya itu kolagen, elastin dan retikuler,
fibronektin, glikosaminoglikan dan proteoglikan. Selain makromolekul, terdapat komponen
berupa sel-sel yang memiliki morfologi dan fungsi tersendiri.
Istilah Penting:
Makromolekul Kolagen merupakan matriks ekstraseluler yang tidak cair dan paling
banyak menyusun 70% tendo dan dermis, sampai saat ini dapat diidentifikasi 11 jenis
kolagen yang berbeda, dimana tipe I sampai V merupakan serat kolagen yang paling
banyak ditemukan. Sifat kolagen ini agak asidofil sehingga dengan pewarnaan rutin (HE)
akan memberikan tampilan berwarna merah muda. Untuk pewarnaan khusus serat
kolagen adalah Mallory azam, von Gieson dan Mansson trikrom, kolagen ini akan
memberikan warna biru sehingga bias dibedakan dengan otot yang berwarna merah
muda. Penyakit yang disebabkan oleh struktur kolagen yang abnormal adalah sindrom
Marfan, sindrom Ehlers Danlos dan Scurvy.
Elastin adalah komponen utama serat elastis yang terdapat pada kulit, pembuluh darah,
hidung, telinga luar, organ intestinal dan paru-paru, yang memungkinkan organ tersebut
mendapat bentuk sendiri setelah adanya tenaga yang mengubah bentuknya untuk
sementara. Elastin disintesis pada retikulum endoplasma kasar dan ditumpukkan pada
apparatus golgi, sedangkan serat elastis disintesis oleh sel fibroblast dan sel otot polos.
Pewarnaan khusus serat elastis adalah Weigert.
Serat retikuler memiliki besarnya sama dengan serat kolagen, terdiri dari protein
kolagen tampak sangat halus, dan dapat dilihat dengan pewarnaan khusus seperti
impregnasi perak dan PAS. Pada impregnasi perak, akan tampak serat retikuler yang
disebut serat argirofil karena dapat mereduksi garam perak sehingga terbentuk endapan
logam perak yang berwarna hitam. Serat retikuler ini terdistribusi pada nodulus limfatis,
duktus limfatikus, tulang, kelenjar endokrin, hati dan ginjal.
67

