Page 369 - Buku Materi Pembelajaran Rangkaian Listrik II dan Praktikum
P. 369
Berdasarkan representasi segitiga daya pada gambar 7.1, maka power
factor (PF) dari sistem adalah:
PF = cos ∅ = cos [tan −1 ( Q tot )] = cos [tan −1 ( 137,2 kVAR )] =
P tot 450 kW
0
cos 16,9
0
PF = cos −1 (16,9 ) = 0,957 lagging
Akhirnya, arus transmisi, IL, dapat dihitung berdasarkan persamaan
sebagai berikut:
P tot 450 kW
I = = = 566 ampere
L
√3 V cos ∅ √3 (480)(0,957)
L
3. Rugi-rugi (losses) saluran transmissi, PLL dinyatakan oleh persamaan
[8.23].
Kasus pertama:
2
2
P LL = 3I R = 3(667) R = 1.344,700 R watt
L
L
L
L
Kasus kedua:
2
2
P LL = 3I R = 3(566) R = 961,070 R watt
L
L
L
L
Catatan:
Rugi-rugi transmisi pada kasus kedua lebih kecil 28% dari rugi-rugi
transmisi pada kasus pertama dan dengan demikian, maka efisiensi
operasional dari sistem daya juga akan berubah secara signifikan.
IV. Latihan Soal
1) Sumber tiga fase seimbang, hubungan Y, tegangan saluran, Vl = 400
volt, 50 Hz, dihubungkan dengan beban tiga fase, hubungan Y, beban
pada masing-masing fase adalah: - j100 Ω, 100 Ω dan 50 + j50 Ω
seperti diperlihatkan pada rangkaian gambar 8.12.
Tentukan:
a. Tegangan fase, VRN.
b. Arus fasor, IpR, IpS, IpT dan IN.
c. Total daya yang diserap oleh beban.
d. Faktor daya beban tiga fase.
276

