Page 397 - How to Develop Corporate In Indonesia Especially in Region
P. 397

Dibidang pertanian ‘kemitraan’ merupakan salah satu instrumen kerja
               sama yang mengacu pada terciptanya suasana keseimbangan, keselarasan, dan
               keterampilan  yang  didasari  saling  percaya  antara  perusahaan  mitra  dan
               kelompok melalui perwujudan sinergi kemitraan, yaitu terwujudnya hubungan
               yang saling membutuhkan, saling menguntungkan, dan saling memperkuat
               (Martodireso dkk, 2001:12). Kemitraan juga diartikan sebagai suatu strategi
               bisnis yang dilakukan oleh kedua belah pihak atau lebih dalam jangka waktu
               tertentu  untuk  meraih  keuntungan  bersama  dengan  prinsip  saling
               membutuhkan dan saling membesarkan. (Hafsah, 2000:43).

                     Undang-Undang  No.  9  Tahun  1995  menyatakan,  ‘Kemitraan’  adalah
               kerjasama antara usaha kecil dengan usaha menengah atau dengan usaha besar
               dengan memperhatikan prinsip paling memerlukan, saling memperkuat, dan
               saling menguntungkan. Konsep tersebut diperkuat pada peraturan pemerintah
               No. 44 tahun 1997 yang menerangkan bahwa bentuk kemitraan yang ideal
               adalah  saling  memperkuat,  saling  menguntungkan,  dan  saling  menghidupi
               (Sumardjono dkk, 2004:16-17).

                    Sementara  Undang-Undang  Nomor  20  Tahun  2008  Tentang  Usaha
               Mikro,  Kecil  dan  Menengah  Pasal  1  Ayat  13  mengatakan  bahwa  yang
               dimaksud dengan ‘Kemitraan’ adalah kerjasama dalam keterkaitan usaha, baik
               langsung  maupun  tidak  langsung,  atas  dasar  prinsip  saling  memerlukan,
               mempercayai,  memperkuat,  dan  menguntungkan  yang  melibatkan  pelaku
               Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dengan Usaha Besar.

                    Berbagai definisi di atas belum memberikan pemahaman secara lengkap
               tentang ‘kemitraan’. Hal tersebut disebabkan karena para pakar mempunyai
               titik fokus yang berbeda dalam memberikan definisi tentang kemitraan. Keint
               L.  Fletcher  dan  Kamus  Besar  Bahasa  Indonesia  memandang  ‘Kemitraan’
               sebagai suatu jalinan kerjasama usaha untuk tujuan memperoleh keuntungan.
               Berbeda dengan Muhammad Jafar Hafsah dan Ian Linton yang memandang
               ‘Kemitraan’ sebagai suatu strategi bisnis yang dilakukan oleh dua pihak atau
               lebih,  dengan  prinsip  saling  membutuhkan  dan  saling  membesarkan.  Dari
               berbagai pendapat yang beragam, disimpulkan bahwa ‘kemitraan’ merupakan
               jalinan kerjasama usaha yang merupakan strategi bisnis yang dilakukan antara
               dua pihak atau lebih dengan prinsip saling membutuhkan, saling memperbesar
               dan saling menguntungkan. Hubungan kerjasama tersebut tersirat adanya satu
               pembinaan dan pengembangan, hal ini dapat terlihat karena pada dasarnya



                                                   373
   392   393   394   395   396   397   398   399   400   401   402