Page 250 - Buku Materi Pembelajaran Rangkaian Listrik II dan Praktikum
P. 250
Langkah ketiga, adalah menggambarkan rangkaian ekivalen Norton yang
dibentuk oleh persamaan [5.21] dengan persamaan [5.22] pada terminal a-b dan
dihubungkan dengan kapasitor yang impedansinya adalah (–j1 ohm)
diperlihatkan pada gambar 5.21.
I x
Ra ngka i a n e kiva l e n Norton a
+
I N Z N -j1 V
-
b
Gambar 5.21 Rangkaian ekivalen Norton pada terminal a-b dihubungkan
dengan cabang dimana tegangan V ditentukan.
Misalkan arus yang mengalir melalui kapasitor yang impedansinya, ZC = -j1Ω,
adalah arus IX seperti diperlihatkan pada rangkaian gambar 5.21. Tegangan V
melintasi impedansi ZC sebagaimana dinyatakan oleh persamaan [5.33].
= ( )(Z ) [5.33]
C
Arus IX pada gambar 5.21, dapat ditentukan dengan prinsip pembagi arus
sebagaimana dinyatakan oleh persamaan [5.34].
= Z N ( ) [5.34]
Z N + Z C
Persamaan [5.34] disubsitusi ke persamaan [5.33] dan hasilnya sebagaimana
dinyatakan oleh persamaan [5.35].
= [ Z N ( )(Z )] = [ 1+j1 (3 + j1)(−j1)] = 4 − j2 volt [5.35]
C
Z N + Z C 1+j1+(−j1)
Persamaan [5.35] yang ditentukan berdasarkan teorema Norton, sama dengan
persamaan [5.23] yang ditentukan berdasarkan teorema Thevenin.
157

