Page 252 - pdfcoffee.com_407689652-filosofi-teras-pdfdocx-pdf-free
P. 252

menikmati rasa makanan di lidah, manfaat sesungguhnya dari
                      makanan justru baru kita terima di dalam perut dan sistem

                      pencernaan. Konsisten dengan ajarannya, Musonius Rufus dikenal
                      hanya makan tumbuh- tumbuhan dan hasil dari susu, dan dia tidak
                      makan daging.

                      Musonius Rufus tampaknya tidak akan menjadi filsuf yang populer di
                      kalangan foodies dan food blogger\ Walaupun tidak semua dari kita
                      bisa mengikuti anjuran Musonius Rufus sepenuhnya (saya kebetulan

                      penganut "makan untuk hidup, bukan hidup untuk makan”, makanya
                      saya paling tidak rewel soal makanan), tetapi ada pesan lebih dalam
                      yang bisa dihayati semua orang, pencinta kuliner dan food blogger
                      sekalipun: jangan sampai kita diperbudak oleh makanan, baik dari
                      segi kualitas (selalu hanya ingin makan yang enak dan mewah),
                      maupun segi kuantitas (makan berlebihan, melebihi yang diperlukan
                      oleh tubuh untuk tetap sehat). Di bab akhir mengenai latihan prinsip

                      Stoisisme yang bisa kita lakukan, kita akan melihat contoh praktik
                      melatih diri mengurangi ketergantungan pada makanan yang
                      sekaligus memiliki manfaat kesehatan.

                      Jika kita telah mampu melakukan practice poverty secara rutin,
                      Seneca mengingatkan kita untuk tidak merasa "bangga", dengan
                      mengingat status hidup kita. Bagaimanapun, mereka yang mampu

                      melakukan ritual ini adalah mereka yang tidak harus menghadapi
                      kelaparan dan kemiskinan setiap hari.

                            "Tidak ada alasan bagimu untuk merasa hebat (melakukan hal
                            ini semua); karena kamu hanya menjalani apa yang dijalankan
                            ribuan budak dan orang miskin setiap hari.
                            Namun, kamu boleh sedikit memuji dirimu untuk ini: bahwa
                            kamu melakukannya bukan karena terpaksa oleh keadaan, dan
                            bahwa kamu mampu melakukan ini secara permanen semudah
                            kamu melakukannya secara kadang- kadang...Biarlah kita
                            menjadi akrab dengan kemiskinan, sehingga Nasib tidak bisa

                            menyergap kita tiba-tiba. Kita akan bisa lebih menikmati rejeki
                            kita, saat kita menyadari bahwa kemiskinan bukanlah beban."
                            (Letters)

                      Menurut saya, inilah manfaat terakhir dari "Latihan Kemiskinan".
                      Untuk mengajak kita (yang lebih beruntung) sesekali keluar dari

                      kenyamanan yang telah kita anggap "normal”, dan menyadari ada
                      jutaan orang lainnya yang tidak seberuntung kita dan bisa merasakan
                      apa yang mereka lalui setiap hari.
   247   248   249   250   251   252   253   254   255   256   257