Page 305 - pdfcoffee.com_407689652-filosofi-teras-pdfdocx-pdf-free
P. 305

FUm Coco adalah salah satu film produksi Pixar favorit saya.

                           Dia menjadi favorit saya karena mengangkat tema yang tidak
                    biasa untuk sebuah film animasi anak-anak, yaitu kematian. Film ini
                    mengambil latar belakang tradisi Hari Kematian (Dia de Los Muertos)
                    dari budaya Meksiko. Pada Hari Kematian, warga Meksiko
                    berkumpul untuk mengenang teman dan keluarga yang sudah

                    meninggal. Yang menarik, suasana Hari Kematian justru lebih ke
                    perayaan sukacita yang meriah, dan jauh dari kemuraman dan
                    kesedihan. Film Coco pun menggambarkan petualangan tokoh
                    utamanya Miguel di dunia orang-orang mati dengan penuh
                    keceriaan, keseruan, dan tawa.

                    Ini sangat kontras dengan bagaimana saya mengenal konsep

                    kematian: sebagai sesuatu yang menyeramkan dan mengerikan.
                    Kematian identik dengan hitam, kelam, dan ancaman siksa neraka.
                    Selain itu, orang-orang pun terobsesi menghindari kematian sebisa
                    mungkin.





                    Sebuah filosofi hidup tidaklah lengkap jika tidak menyentuh topik
                    yang sering dihindari banyak orang, tetapi toh tidak mengubah
                    keniscayaannya: kematian. Bagaimana para filsuf Stoa menyikapi
                    kematian?

                    Bagi pembaca yang terus memperhatikan tema-tema yang telah
                    diusung Filosofi Teras sebelumnya, seharusnya sudah bisa menebak

                    pandangan filosofi ini atas kematian. Bagi Stoisisme, kematian bukan
                    sesuatu yang menakutkan, karena ia adalah bagian dari Alam
                    [Nature). Jika kita dianjurkan untuk hidup selaras dengan Alam agar
                    bisa sungguh bijak dan bahagia, maka kematian sebagai bagian dari
                    Alam bukanlah sesuatu yang menakutkan, bahkan seharusnya bisa
                    membahagiakan.

                    Dalam Filosofi Teras, segala ketakutan manusia akan kematian

                    bukanlah karena kematian itu sendiri, tetapi atas anggapan [value
                    judgment) dan gambaran kita mengenai kematian. Jika gambaran
                    kita mengenai kematian adalah sesuatu yang menakutkan, maka
                    reaksi kita menjadi negatif, dan ingin menghindarinya. Sebaliknya,
                    jika gambaran kita akan kematian bukanlah sesuatu yang
                    menyeramkan, kita pun akan lebih tenang menghadapinya.


                    Bagi Stoisisme, gambaran tersebut dibentuk oleh interpretasi/ value
                    judgment kita sendiri, dan tidak lekat pada kematian itu sendiri.




                                                             272
   300   301   302   303   304   305   306   307   308   309   310