Page 306 - pdfcoffee.com_407689652-filosofi-teras-pdfdocx-pdf-free
P. 306

Seharusnya, ini adalah kabar gembira, karena berarti kita
                    diberdayakan dalam sikap kita atas kematian. Ini konsisten dengan

                    seluruh pengajaran Stoisisme yang selalu menekankan pada
                    nalar/rasio kita sendiri yang bisa menentukan kedamaian atau
                    kecemasan kita.

                    Berkaitan dengan kematian, para filsuf Stoa sudah mengamati
                    perilaku manusia di zamannya bahwa kita semua terobsesi dengan

                    umur panjang. Lebih dari 2.000 tahun kemudian, tidak banyak yang
                    berubah. Lah, lagu selamat ulang tahun Indonesia juga dimulai
                    dengan, "Panjang umurnya...panjang umurnya...." Di dalam Filosofi
                    Teras, yang penting bukanlah umuryang panjang, tapi seberapa
                    berkualitas hidup yang kita miliki.

                           "Life is long if you knowhow to use it...we are not given a short

                           life but we make it shorthand wasteful of it." - Seneca lOn
                           Shortness of Life)


                    “Hidup ini panjang jika kita tahu bagaimana menggunakannya... kita
                    tidak diberikan hidup yang pendek, tetapi kitalah yang menjadikannya
                    pendek...dan terbuang untuk hal-hal sia-sia." - Seneca. Hidup bisa
                    begitu banyak dihabiskan di dalam emosi negatif: kekhawatiran yang

                    sia-sia akan hal-hal di luar kendali kita, sehingga perhatian kita justru
                    teralihkan dari hal-hal yang seharusnya. Atau, kita mengejar harta,
                    jabatan, kekayaan yang berlebihan sampai terus merasa ketakutan—
                    baik takut gagal memperolehnya, atau, jika berhasil diperoleh pun,
                    ketakutan tadi digantikan dengan ketakutan akan kehilangannya.
                    Atau, hidup dihabiskan dengan terus-menerus memikirkan opini

                    orang- orang yang tidak seharusnya diberikan porsi banyak di dalam
                    hidup kita, dan seterusnya.

                    Seperti kata Seneca, yang jadi persoalan bukanlah panjang dari
                    hidup itu, tetapi kualitas dari hidup itu sendiri. Percuma kita diberikan
                    100 tahun kehidupan, jika isinya hanya cemas, khawatir, iri, marah,

                    mengejar hal-hal di luar kendali kita, dan kita tidak mengasah
                    kebijaksanaan, keberanian, menahan diri, dan keadilan.

                    Sebelumnya di Bab VII, kita diingatkan oleh Epictetus tentang betapa
                    manusia bisa begitu pelit dan perhitungan mengenai uang, tetapi
                    menyangkut waktu mereka bisa memboroskannya











                                                             273
   301   302   303   304   305   306   307   308   309   310   311