Page 12 - MATERI AJAR 3
P. 12

Latihan Soal



            Bacalah cerpen berikut!
                                                Niat Tak Kan Terkhianat
                                         Cerpen Karangan: Sheryl Aristya Kirana


            Bryna  Kirana,  biasa  dipanggil  Kirana  atau  Rara.  Cewek  smart  berambut  ikal  yang  selalu  ceria.  Ia
          memiliki seorang sahabat yang telah ia kenal sejak SMP Bernama Pratama atau biasa dipanggil Tama.
            Ketika SMP Tama tergolong cowok yang sederhana, cuek, namun masa bodoh dengan pelajarannya.


            Tiba saatnya memasuki masa SMA. Walau Rara dan Tama tak satu sekolah lagi, mereka tetap menjalin
          komunikasi via SMS atau Sosmed. Namun belakangan ini, mereka tak saling memberi kabar. Entah Rara

          yang sibuk atau Tama yang sok sibuk.

            Suatu ketika di sore hari, secara tak sengaja Rara dan Tama bertemu di sebuah took buku.
          “Eh Tama! Kamu kemana aja selama ini kok gaada kabar?” ucap Rara menepuk pundak Tama.

          Tama terkejut melihat adanya Rara
            “Hai Ra! Maaf ya, selama masuk SMA ini aku sibuk, jadi gak sempat kasih kabar kamu.”

            “Halahhh… sok sibuk kamu, palingan sibuk main game online atau main PES kan..” Ejek Rara.
          “Ya gak lah, aku sibuk soalnya diberi tanggungjawab oleh Bu Dewi untuk ikut lomba Cagar Budaya

          tingkat Kabupaten. Padahal kamu tahu sendiri kan ini bukan keahlianku. Aku aja ke toko ini disuruh
            nyari buku referensi tentang Budaya sekitar. Huffttt!! Malesinn, pusing deeehh.” Jawab Tama menghela

           nafas kesal. (Bu Dewi adalah guru yang mengajar sejarah di sekolah Tama)
            “Ha? Gak salah? Hahahaha!!!” Ejek Rara menertawakan Tama.
          “Iya  Ra,  mana  ibu  sudah  benar-benar  berpesan  supaya  aku  dapat  memenangkan  lomba  ini  biar

          beasiswaku diperpanjang” Jawab Tama dengan muka lesu.
           “Ya kamu semangattt lah Tam! Ini kesempatan emas buat kamu.” Ucap Rara memberi semangat.
            “Tapi Ra, aku tu gak suka kalau lomba dipaksa gini” Elak Tama.
          “Yaudah terserah kamu aja Tam. Aku duluan ya.” Rara berjalan meninggalkan Tama.


            Di hari Kamis setelah pulang sekolah, Bu Dewi memanggil Tama untuk menemuinya di kantor guru.

            “Pokoknya Ibu gak mau tahu, ini udah jadi tanggungjawab kamu Tama. Kamu harus bisa memenangkan
          lomba ini” Tegas Bu Dewi.
                 Tes Formatif
          “Tapi  Bu,  saya  tidak  suka  dikekang  seperti  ini.  Lagipula  lomba  ini  kan  bukan  dari  keahlian  saya.”
            Bantah Tama.

           “Tam kamu pasti bisa memenangkan lomba ini, Ibu yakin sekali.”
            “Tapi Bu, saya juga masih ada tugas lain yang harus saya prioritaskan.”
          “Gausah tapi-tapian! Atau kalau tidak beasiswa kamu saya cabut dan saya skors karena kamu lari dari
            tanggungjawab lomba ini.”

           “Yaudah, saya usahakan.”





                                                                                                         8
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16