Page 57 - Modul Bahan Ajar Bahasa Indonesia Kelas VIII Semester Ganjil
P. 57
berupa tema, feeling (perasaan), nada, dan amanat. Unsur fisik dan unsur batin
tersebut saling berkaitan. Pembaca bisa menemukan unsur batin puisi setelah
memahami makna dalam setiap diksi, gaya bahasa, atau perwajahannya.
1) Unsur Fisik Puisi
a. Rima (Persajakan)
Rima atau persajakan merupakan perulangan bunyi yang sama
dalam puisi. Pengertian ini dapat diperluas sehingga persajakan dapat
diartikan sebagai kesamaan dan atau kemiripan bunyi tertentu dalam dua
kata atau lebih, baik yang berada di akhir kata, maupun yang berupa
perulangan bunyi-bunyi yang sama yang disusun pada jarak atau
rentangan tertentu secara teratur. Berdasarkan pengertian tersebut,
persajakan dalam puisi pun dapat diklasifikasikan.
Contoh.
‘Lalu apakah arti jarak
Bila kau tak pernah pergi
dari hati dan benak?’
Hal tersebut terlihat dari pemilihan kata antara ‘jarak’ dan ‘benak’ serta kata
‘pergi’ dan ‘hati’ yang ujungnya memiliki rima yang sama.
Dilihat dari segi bunyi itu sendiri dikenal adanya sajak sempurna,
sajak paruh, sajak mutlak, aliterasi dan asonansi; dari posisi kata yang
mengandung dikenal adanya sajak awal, sajak tengah (sajak dalam), dan
sajak akhir; dan dari segi hubungan antarbaris dalam tiap bait dikenal
adanya sajak merata (terus), sajak berselang, sajak berangkai, dan sajak
berpeluk.
Sajak sempurna muncul apabila seluruh suku akhirnya berirama
sama, contoh: peti – hati. Sajak paruh muncul apabila sebagian atau
separuh suku akhirnya berirama sama, contoh: gunung – pelindung. Sajak
mutlak muncul apabila beberapa kata persis sebunyi, contoh jua-jua.
52

