Page 8 - Majalah Hitam Putih Indonesia November 2021
P. 8

Hitam Putih Gunungkidul

             Adapun  sesaji  yang  dimunculkan  sebagai  simbolik  sebuah  permohonan  dalam  upacara  tradisi
             gumbregan adalah ketupat yang mencerminkan beragam kesalahan manusia. Hal itu bisa terlihat
             dari rumitnya bungkusan atau anyaman ketupat. Setelah ketupat dibuka, akan terlihat nasi putih,
             yang  menurut  masyarakat  Jawa  di  Gunungkidul,  mencerminkan  kebersihan  dan  kesucian  hati
             setelah  memohon  ampunan  kepada  Tuhan  dari  segala  kesalahan.  Ketupat  yang  disajikan  dengan
             lauk yang bersantan mencerminkan kesempurnaan simbol permohonan maaf, dalam pantun Jawa
             kadang disebutkan “kupat santen“ yang artinya ’Kulo lepat nyuwun ngapunten (Saya salah mohon
             maaf).


































































             Dalam perhelatan Gumbregan ini, hewan ternak juga ikut diberi makan dengan ketupat yang konon,
             warga percaya, memberikan makan ketupat kepada hewan ternak bisa membawa berkah. Mulai dari
             kesehatan  dan  keselamatan  kepada  hewan  ternak  itu  sendiri.  Kepercayaan  ini  sudah  turun-
             temurun. Istilahnya kita mengasihi hewan ternak agar bisa diajak bekerja untuk panen tahun depan
             dan mengadakan syukuran seperti ini lagi.

                                                                                                           8
   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13