Page 16 - bahan ajar
P. 16
Kegiatan 2
A. Menganalisis Unsur Pembangun Puisi Hasil Transformasi
Diharapkan setelah mempelajari pelajaran ini, kamu dapat :
1. Mengidentifikasi unsur-unsur pembangun dalam puisi hasil transformasi
2. Menganalisis unsur-unsur pembangun dalam puisi hasil transformasi
Dalam meulis puisi, penyair harus mampu membuat sebuah puisi dengan memperhatikan
unsur-unsur pembangun dalam puisi. Unsur pembangun puisi adalah struktur sebuah puisi. Unsur-
unsur tersebut bersifat padu karena tidak dapat dipisahkan antara satu unsur dengan unsur lainnya.
Penyair harus mampu menyampaikan puisi berdasarkan unsur-unsur pembangun puisi agar dapat
mewakili makna yang hendak disampaikan serta dapat menimbulkan efek estetis (keindahan) yang
diinginkan.
Menurut Ristianai (2017) unsur pembangun puisi terbagi kedalam dua bagian yaitu struktur lahir
puisi dan struktur batin puisi.
1. Struktur Lahir Puisi
a. Diksi
Diksi adalah pemilihan kata yang umumnya diusahakan oleh penyair dengan secermat
mungkin. Diksi merupakan pemilihan kata yang tepat, padat, dan kaya akan nuansa makna dan
suasana sehingga mampu mengembangkan dan memengaruhi daya imajinasi pembaca. Pada
saat pemilihan kata, sering terjadi pergulatan dalam diri penyair cara memilih kata yang tepat,
baik yang mengandung makna denotatif maupun yang yang bermakna konotatif. Selain itu,
penyair juga mempertimbangkan urutan kata, bunyi kata, dan kekuatan (daya magis) dari kata-
kata tersebut (Ristiani, 2017).
b. Pengimajian
Terdapat hubungan yang erat antara diksi, pengimajian, dan kata konkret. Diksi yang
dipilih harus menghasilkan pengimajian sehingga kata-kata menjadi konkret. Pengimajian dapat
dibatasi dengan pengertian kata atau susunan kata yang dapat mengungkapkan pengalaman
sensoris, seperti penglihatan, pendengaran, dan perasaan. Baris atau bait puisi seolah
mengandung gema suara (imaji auditif), atau seolah benda yang tampak (imaji visual), atau
sesuatu yang dapat dirasakan, diraba atau disentuh (imaji taktile).

