Page 15 - PPKn X bab 2. ketentuan UUD 1945
P. 15

Sumber :  via validnews.co
                                Gambar 2.2 : Pembagian zona wilayah laut menurut konvensi Hukum Laut PBB

                                              tahun 1982
                           c.  Udara

                               Pada  saat  ini,  belum  ada  kesepakatan  di  forum  internasional  mengenai
                               kedaulatan  di  ruang  udara.  Pasal  1  Konvensi  Paris  1919  yang  kemudian

                               diganti oleh Pasal 1 Konvensi Chicago 1944 menyatakan bahwa setiap negara

                               mempunyai  kedaulatan  yang  utuh  dan  eksklusif  di  ruang  udara  di  atas
                               wilayahnya. Mengenai ruang udara (air space), di kalangan para ahli masih

                               terjadi  silang  pendapat  karena  berkaitan  dengan  batas  jarak  ketinggian  di
                               ruang udara yang sulit diukur. Sebagai contoh, Indonesia menurut Undang-

                               undang No. 20 tahun 1982 menyatakan bahwa wilayah kedaulatan dirgantara
                               yang termasuk orbit geo-stationer adalah 35.761 km. Sebagai acuan, berikut

                               ini akan dikemukakan beberapa pendapat para ahli mengenai batas wilayah

                               udara sebagai berikut.
                                  1)  Lee

                                      Lee berpendapat bahwa lapisan atmosfir dalam jarak tembak meriam
                                      yang dipasang di darat dianggap sama dengan udara teritorial negara.

                                      Di luar jarak tembak itu, harus dinyatakan sebagai udara bebas, dalam
                                      arti dapat dilalui oleh semua pesawat udara negara manapun.

                                  2)  Van Holzen Dorf

                                      Holzen menyatakan bahwa ketinggian ruang udara adalah 1.000 meter
                                      dari titik permukaan bumi yang tertinggi.

                                  3)  Henrich’s


                        Modul PPKN KELAS X /Smt-1/Kur.2013/Hal. 12
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20