Page 19 - Media E-book Protista
P. 19

b. Filum Rhodophyta


                                  Ganggang  merah  hidup  di  perairan  tawar  dan
                              laut  dangkal  hingga  dalam  (>250  m)  dan  hangat.

                              Dibandingkan  dengan  ganggang  lain,  ganggang

                              merah bisa ditemukan di air yang lebih dalam. Hal

                              ini  ditunjang  dengan  kemampuan  adaptasi  berupa
                              adanya  fikobilin,  yaitu  pigmen  yang  mampu

            (a)               mengumpulkan cahaya hijau dan biru yang masuk

                              ke air dalam. Sebagian besar merupakan ganggang

                              multiseluler yang memiliki bentuk beragam, seperti
                              lembaran/filamen  yang  bercabang  seperti  pohon.

                              Ganggang  ini hidup  melekat pada  substrat,  seperti

                              batu karang dengan perantaraan pelekap. Ganggang
                              merah  mengandung  pigmen  fikoeritin,  klorofil  a

                              dan  d  yang  terletak  dalam  rodoplas.  Dinding  sel
            (b)
                              ganggang merah mengandung selulosa, pektin, dan
  Gambar 11.                  beberapa  spesies  memiliki  kalsium  karbonat  serta
  Ganggang merah
  (a) Bossiella, (b)          karaginan.  Hasil  fotosintesis  disimpan  sebagai
  Polysiphonia                cadangan makanan dalam bentuk tepung floridean
  Sumber: Biology, 2008
                              (mirip  dengan  amilopektin).  Bereproduksi  secara
                              seksual dengan cara oogami sedangkan aseksualnya

                              dengan pembentukan tetraspora.

             Flash Info

          Ganggang merah adalah sumber vitamin A dan C serta mineral. Dinding sel ganggang merah
          banyak mengandung ragam jenis polisakarida yang bernilai komersil. Agar yang diekstrak dari
          ganggang  merah  dapat  digunakann  untuk  pengental  makanan  dan  media  kultur  untuk
          pertumbuhan mikroorganisme  dan  beberapa  tanaman,  seperti anggrek. Jenis  polisakarida  lain
          yakni karaginan sebagai bahan aditif makanan, penstabil cat dan kosmetik.






                                                     12
   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24