Page 7 - Nusa Magz #21
P. 7
# 7
amatan Cendekiawan Muslim, Benar Nikita, FPI menuliskan Rizieq yang semakin tidak tahu diri.
Islah Bahrawi — adalah satu dari hashtag #Anies4PresidenRI2024 Jimly merespon ceramah Rizieq Syihab
ribuan “lonte” di seluruh dunia yang dalam unggahannya.”#Anies4Preside yang mengancam akan memenggal
menjadikan agama sebagai “kondom” nRI2024. Gasssss….. Guncang Istana!” kepala bagi siapa pun yang menghina
untuk menampung kemunafikan tulis akun DPP FPI, @DPPFPI_ID. Nabi, ulama atau Islam. “Yang menghina
ejakulasi pribadinya. Ia menggiring Meski kita tahu, Wakil Sekretaris Nabi, menghina Islam, menghina ulama,
pengikutnya untuk membenci yang ia Umum sekaligus kuasa hukum FPI, proses, betul? kalau tidak diproses
benci, memuji apa yang ia puji. Agama Aziz Yanuar, akhirnya membantah. Ia jangan salahkan umat Islam kalau besok
dan umat dijadikan tunggangan untuk menyebut tweet tersebut bukanlah kepalanya ditemukan di jalanan. Takbir!
menggertak, menyerang siapapun dan dukungan resmi untuk Anies maju Takbir!,” ujar Rizieq Syihab.
menjadikan apapun yang ia mau. pada Pilpres 2024. Akhirnya, di antara kaum
Kita dengan akal waras, Tahukah kau, Nikita, di antara santri ada yang menggambarkan
menyayangkan bila agama hanya umat Islam di Nusantara, tetaplah sosok Sang Habib yang demikian,
dijadikan tunggangan oleh orang- menghormati Kaum Habaib. sebagai “seorang isteri yang sedang
orang yang tidak menduga dirinya Meskipun di antara ribuan habib di menstruasi, tak boleh digauli meski
akan terkapar. Ia merasa populer dan negeri ini, hanya beberapa hitungan tetap dikasihi”. Ada juga yang
merasa terhormat, padahal ia sekarat, jari yang sedang tak mampu menggambarkannya sebagai “Satu
ia gelap — ia merasa tidak seperti orang menyelaraskan slogan “Revolusi kitab Al-Quran tua dan robek, dibaca
kebanyakan yang tetap tegak berdiri. Akhlak” dengan Akhlak Datuknya, tak bisa dibuang jangan”.
Lalu semua orang yang tidak disukai Nabi Muhammad Shallallahu alaihi Memang demikian, Nikita. Kita
dianggap lawan. Para penunggang wasallam (SAW). sedang berada dalam dilema: antara
itu, membangun populisme dengan Kita pun mencatat, Nikita, seorang kebenaran yang disampaikan dengan
mengancam dan melecehkan orang Cendekiawan Muslim, Ketua ICMI bahasa kasar, dan peringai halus
lain, menyuntikkan obat bius berupa Jimly Ashiddiqie, bersuara keras tapi tetap melakukan korupsi dan
rajah-rajah dan azimat palsu kepada dan mengingatkan bahaya besar melupakan nasib rakyat kecil dan
pengikutnya agar dirinya selalu ketika Sang Habib ketika ceramah orang-orang terpuruk di jalanan.
dianggap raja diraja. penuh emosional hingga bernada Memang demikianlah, Nikita,
Memang demikianlah, Nikita. ancaman “memenggal kepala” sangat kenyataan di depan kita bersama. Di
Bukankah kemarahan, arogansi, dan membahayakan dalam kehidupan zaman kita yang tak mudah dipahami
orang yang selalu merasa paling besar, berbangsa dan bernegara. kecuali dengan hati jernih melepaskan
akan dihantui oleh proses kecerdasan Bagi Jimly, apa yang disampaikan dendam dan kebencian.
kognitif orang lain. Ia takut dalam Rizieq Syihab adalah bentuk hasutan Ya, demikianlah,kata dan perbuatan
sendiri, ia memaksa selalu berada dalam yang akan sangat membahayakan bagi sulit diselaraskan dan kau, Nikita, batu
kerumunan. Karena keberaniannya keutuhan NKRI. Oleh sebab itu Jimly ujian bagi para pengusung “Revolusi
hanya ditemukan dari puja-puji, oksigen yang anggota DPD RI, berharap aparat Akhlak”. Kita pun menyaksikan wujud
kehidupan yang dia hirup hanya berasal keamanan bertindak tegas terhadap akhlak mereka! (*)
dari caci maki. Ia hidup, tapi sebenarnya
telah mati berkali-kali.
Dengan kepulangannya kembali ke
Indonesia, FPI sedang memanfaatkan
Gubernur DKI Jakarta Anies
Baswedan. Mereka memproyeksikan
cucu Abdurrahman Baswedan itu
tampil dalam #Anies4PresidenRI2024.
Dalam istilah politisi PKB, Faisol Reza,
FPI memanfaatkan Anies, menopang
popularitas Anies.
Banyak orang berpandangan, FPI
seharusnya mengubah jati diri sebagai
partai politik, jika ingin mengusung
Anies pada Pemilu Presiden 2024.
Memang bagus mereka punya
hasrat kekuasaan. Ya, sekalian saja
mengubah organisasinya menjadi
partai politik dan bertarung di Pemilu
mendatang dengan mengusung Anies.
Jangan takut, masa FPI takut terjun ke
dunia politik.
Ada permintaan kepada Anies
untuk berani berucap bahwa dirinya
mempuyai ambisi menjadi orang
nomor satu di Indonesia. Sayang,
Anies terlalu lembek dan takut untuk
mengakui ambisinya menjadi calon
presiden 2024. Sekarang saatnya, tak
ada terlalu dini.
Kita tahu, Nikita, hashtag
#Anies4PresidenRI2024 diramaikan
oleh FPI. FPI awalnya mengunggah
foto Gubernur DKI Jakarta Anies
Baswedan, yang disebut sedang
salat Magrib, saat diklarifikasi kasus
kerumunan massa Rizieq Syihab.
NUSA MAGZ ISSUE 21 | 16 - 22 NOVEMBER 2020

