Page 17 - Modul Interaktif Deduktif Induktif Kelompok 8 3F
P. 17
1990: 12). Lebih jauh, keterampilan-keterampilan proses seperti itu
penting untuk mendorong tumbuhnya kemampuan matematika lain
yang diperlukan sebagai tujuan dalam pembelajaran, seperti
melakukan penyelesaian berbagai masalah.
(2) Mendorong tebakan yang edukatif. Takut akan salah juga
menjadikan siswa takut membuat tebakan-tebakan
(mengusulkan konjektur-konjektur) dalam kelas (Silver, 1990).
Kebanyakkan siswa takut mengungkapkan kebingungan dan
ketidaksetujuan mereka. Ketakutan ini seringkali bercampur baur
dengan pengalaman mereka terdahulu dalam matematika. Adalah
penting untuk menciptakan lingkungan kelas dimana siswa tidak takut
salah.
Guru seringkali tidak mendorong atau bahkan membatasi
tebakan-tebakan (misalnya guru mengatakan, “Kamu itu baru
menebak”). Guru perlu membantu siswa memperhatikan bahwa
jawaban yang tidak benar adalah bagian dari proses belajar dan
karena itu membuat tebakan terdidik atau konjektur-konjektur adalah
penting. Siswa perlu mengetahui bahwa yang penting adalah hanya
dengan membuat tebakan yang baik, memecahkan dan
memperbaikinya, dan mendukungnya dengan fakta-fakta, sehingga
setiap siswa benar-benar dapat mengerjakan matematika. Hal yang
lain hanyalah sekedar ingatan. Matematika dalam hal seperti itu
memerlukan keinginan untuk mengambil resiko dengan cara
menawarkan untuk tebakan (Silver, 1990: 12).
13

