Page 242 - PRAKARYA KLS 9 BUKU GURU
P. 242
smpyapiaparung ©®
smpyapiaparung ©®
5 80 40 40
6 90 45 45
6 120 50 50
10 150 45 50
10 150 45 60
10 180 45 60
12 190 50 60
16 200 70 65
Proses budi daya ikan hias akan mengalami beberapa siklus yaitu
pembenihan, pendederan, dan pembesaran. Setiap kegiatan tersebut bisa
melakukan pemanenan hanya saja ukuran ikan yang dipanen mengalami
perbedaan ukuran. Pada fase pembesaran yang dihasilkan berupa ikan
calon induk yang akan siap untuk di pijahkan.
Selama pemeliharaan memungkinkan ikan terkena penyakit biasanya di
picu oleh kualitas air yang buruk dan genetis ikan tersebut. Penyakit ikan
digolongkan menjadi 2 jenis yaitu parasit dan non parasit. Parasit biasanya
berupa jamur, bakteri, cacing dan sebagainya, biasanya serangan penyakit
akibat parasit dapat menular secara kontak fi sik antar ikan. Penyakit ini
disebabkan kondisi tubuh yang menurun. Penyakit parasit menyerang insang,
kulit, sirip dan bagian dalam tubuh ikan. Penyakit non parasit biasanya akibat
dari pakan, lingkungan dan genetis ikan.
Adanya zat kimia yang berlebih di perairan bisa mengakibatkan penyakit
pada ikan, seperti kualitas air yang tidak sesuai dengan ikan. Banyak
faktor yang mempengaruhi keberhasailan panen, yaitu kondisi ikan, kondisi
lingkungan, dan pemeliharaan. Hasil panen bisa maksimal dan berkualitas
jika dipanen pada waktu yang tepat. Produk perikanan merupakan produk
yang mudah rusak (perisable) sehingga butuh penanganan khusus.
Memanen ikan hias biasanya untuk di jual sebagai ikan hiasan ataupun
sebagai induk ikan untuk dipijahkan lagi. Sehingga dalam proses pemanenan
dilakukan dengan hati-hati jangan sampai ikan tersebut rusak karena luka
atau siripnya mengalami sobek.
PROSES PEMBELAJARAN
Peserta didik akan kegiatan merancang praktik budi daya ikan hias secara
berkelompok. Hal yang akan dilakukan yaitu:
1. Kegiatan dilakukan dengan metode diskusi.
2. Peserta didik dibagi perkelompok dan tentukan ketua setiap kelompok
235
Prakarya 235

