Page 22 - Edisi 164 Juni 2018 | Majalah Komunitas LAZIS Sabilillah Malang
P. 22

. Allah Ta’ala berfirman,








                                                                                                             َ



       . Allah Ta’ala berfirman,
                                                                                  (QS. Al Kautsar: 2)

                                                                                                                        ْرَحْواَ َكِّبَرِن ِّمَصَف



                                                                                   َّ
       Sambungan dari halaman 7                                                    ِ ِ لِلَ ِٓتاممَ َْإَْحمَ ِٓكُسُوَ ِٓت َ لََص  َّ نإ ْمق ُ
                            ْرَحْوا َ َ َكِّبَرِن ِّمَصَف                               َ َ َ     َ َ     َ          ِ
                                                                                                                   ْ
                                                                                                                َهِٕمَناَعنا  ِّ بَر
        “Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu;

       . Allah Ta’ala berfirman,
       (QS. Al Kautsar: 2)

       dan berqurbanlah.” (QS. Al Kautsar: 2)

       َّ
       ِ ِ لِلَ ِٓتامم َ َ َْإَْحم َ َ ِٓكُسُو َ َ ِٓت َ لََص  َّ نإ ْمق ُ

                    َ
            َ َ
                                     ِ
                                   ْ
                               َهِٕمَناَعنا  ِّ بَر
                            ْرَ    حْوا َ َ َكِّبَرِن ِّمَصَف
            “Katakanlah: sesungguhnya shalatku, nusuk- . Allah Ta’ala berfirman,
       ku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah,                               Allah Ta’ala berfirman,
         (QS. Al Kautsar: 2)
       Rabb semesta alam.” (QS. Al An’am: 162).

       Di antara tafsiran an nusuk adalah sembelihan,                               ُ                        ُ َّ
                                                                                  ُ
        َّ
                                        ُ
                                                                                                      َ
                                                                                                               َ
                                                                                           َ
          ِ ِ لِلَ ِٓتامم َ َ َْإَْحم َ َ ِٓكُسُو َ َ ِٓت َ لََص  َّ نإ ْمق
                                                                                                 َ
                                     ِ
            َ َ
                    َ
       sebagaimana pendapat Ibnu ‘Abbas, Sa’id                   ْرَحْوا َ َ َكِّبَرِن ِّمَصَف   ًناَىَٔ  ْ هِكَنَ اٌَُؤامِد  َ لََ اٍَُمُُحن ﷲ  َلاَىَٔ  ْ هَن
                                                                                                                      ْ
                                    ْ
       bin Jubair, Mujahid dan Ibnu Qutaibah. Az                                                                 ْمُكْىِم ُِقَّتنا
                                                                                                                     َ
       Allah Ta’ala berfirman,   َهِٕمَناَعنا  ِّ بَر
       Zajaj mengatakan bahwa bahwa makna an

       nusuk adalah segala sesuatu yang mendekatkan  (QS. Al Kautsar: 2)
                              ُ َّ
        ُ
       diri pada Allah ‘azza wa jalla, namun umumnya  َ
       ُ
       ًناَىَٔ  ْ هِكَن َ َ اٌَُؤامِد  َ لَ َ َ اٍَُمُُحن َﷲ  َلاَىَٔ  ْ هن
                   َ
                                            َّ
       digunakan untuk sembelihan.[8]  ْ    ِ ِ لِلَ ِٓتامم َ َ َْإَْحم َ َ ِٓكُسُو َ َ ِٓت َ لََص  َّ نإ ْمق ُ

                                 ْمُكْىِم ِ َ ُقَّتنا

                                                         َ
                                                َ َ
                                                                          ِ
        Ketahuilah, yang ingin dicapai dari ibadah
                                                                        ْ

                                                                    َهِٕمَناَعنا  ِّ بَر

       qurban adalah keikhlasan dan ketakwaan,   “Dirikanlah shalat dan berkurbanlah (an  Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri
                                                                                  Allah Ta’ala,
       dan bukan hanya daging atau darahnya.    nahr).” (QS. Al Kautsar: 2). Hadits ini  tidak mewajibkannya. Ditambah lagi tidak
         Allah Ta’ala berfirman,

       Allah Ta’ala berfirman,               menggunakan kata perintah dan asal perintah  ada satu pun sahabat yang menyelisihi pendapat



        ُ

       ًناَىَٔ  ْ هِكَن َ َ اٌَ  َ     ُ َّ       adalah wajib. Jika Nabi shallallahu ‘alaihi  mereka. [14]
       Allah Ta’ala,  ُؤامِد  َ لَ َ َ اٍَُمُُحن َﷲ  َلاَىَٔ  ْ هَن
       ُ

                                                                                  Dari dua pendapat di  atas, kami lebih
                                           wa sallam diwajibkan hal ini, maka begitu
                                      ْ


                                 ْمُكْىِم ِ َ ُقَّتنا
                                                          pula dengan umatnya.[11] Dan masih ada  cenderung pada pendapat kedua (pendapat


                                           Allah Ta’ala berfirman,              mayoritas ulama) yang menyatakan
                                           beberapa dalil lainnya.


        “Daging-daging unta dan darahnya itu
                                                                                menyembelih qurban sunnah dan tidak wajib.


       sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan)     [Pendapat kedua] Sunnah dan Tidak  Di antara alasannya adalah karena pendapat

                                            ُ
       Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang    ًناَىَٔ هِكن َ  َ  ُ َّ     ini didukung oleh perbuatan Abu Bakr dan   َ


                                           ُ
                                           Wajib ْ َ َ اٌَُؤامِد  َ لَ َ َ اٍَُمُُحن َﷲ  َلاَىَٔ  ْ هَن
                                                                                          َ
                                                                                               َ
                                                                                    َ
                                                                                                      ْ
                                                                                    ْ نأ ْمُكُدَحأ َداَرأَ ِةَّجِحنا ِِذ  َلَلٌَِ  ْمُتْٔأَر اَذإ
                                                                                                َ
       dapat mencapainya.” (QS. Al Hajj: 37)  Mayoritas ulama berpendapat bahwa  Umar yang pernah tidak berqurban. Seandainya   ِ
                                                                           ْ
         Allah Ta’ala,   . Allah Ta’ala b  menyembelih qurban adalah sunnah mu’akkad.  tidak ada dalil dari hadits Nabi yang menguatkan  ْ
                                                                     ْمُكْىِم ِ َ ُقَّتنا

        Ingatlah, bukanlah yang dimaksudkan erfirman,
                                                                                             ْ َ
                                                                                                               ُ
                                                                                           ِيراَفظأَ ِيرْعَش  ْ هَع ْكِسْمٕهَف ِّّحَضٔ

                                                                                          ِ
                                                                                               َ ِ
                        ْ
                                    َ
                  َ
        َ
              َ
        ْ نأ ْمُكُدَحأ َداَرأ َ َ ِةَّجِحنا ِِذ  َلَلٌَِ  ْمُتْٔأَر اَذإ    Pendapat ini dianut oleh ulama Syafi’iyyah,  salah satu pendapat di atas, maka cukup  َ  ُ
       hanyalah menyembelih saja dan yang Allah  ِ



                ْ َ
                                 ْ
               ِيراَفظأ َ َ ِيرْعَش  ْ هَع ْكِسْمٕهَف ِّّحَضٔ

                                        ُ
                                ُ
       harap bukanlah daging dan darah qurban     ulama Hambali, pendapat yang paling kuat  perbuatan mereka berdua sebagai hujjah

                                   َ

                    ِ

             ِ

       tersebut karena Allah tidaklah butuh pada   dari Imam Malik, dan salah satu pendapat  yang kuat bahwa qurban tidaklah wajib namun



       segala sesuatu dan dialah yang pantas diagung-    dari Abu Yusuf (murid Abu Hanifah). Pendapat  sunnah (dianjurkan).
                                               ْرَحْواَ َكِّبَرِن ِّمَصَف

                                                  َ


       agungkan. Yang Allah harapkan dari qurban   Allah Ta’ala,
                                           ini juga adalah pendapat Abu Bakr, ‘Umar




       tersebut adalah keikhlasan, ihtisab (selalu     bin  Khottob,  Bilal,  Abu  Mas’ud  Al


       mengharap-harap pahala dari-Nya) dan niat   Badriy,  Suwaid bin Ghafalah, Sa’id bin Al

              َ
        َ
                        ْ
                                                               ُ َ
                      َ
                        (QS. Al Kauts

            ْ نأ ْمُكُدَحأ َداَرأ َ َ ِةَّجِحنا ِِذ  َلَلٌَِ  ْمتْٔأَر اَa


       yang sholih. Oleh karena itu, Allah katakan  ذإr: 2)                       “Jika kalian mengikuti Abu Bakr dan Umar,

                                        ِ

                                           Musayyab, ‘Atho’, ‘Alqomah, Al Aswad,
                                 ْ
                ْ َ

                                ُ

               ِيراَفظأ َ َ ِيرْعَش  ْ هَع ْكِسْمٕهَف ِّّحَضٔ
                                        ُ

       (yang artinya), “ketakwaan dari kamulah     Ishaq, Abu Tsaur dan Ibnul Mundzir.  pasti kalian akan mendapatkan petunjuk.”[15]
                                   َ
              ِ
                     ِ
       yang dapat mencapai ridho-Nya”. Inilah   Di antara dalil mayoritas ulama adalah
                        َّ
                                                             ُ

                        ِ ِ لِلَ ِٓتاممَ َْإَْحمَ ِٓكُسُوَ ِٓت َ لََص  َّ نإ ْمق
                              َ َ َ
                                                          ِ
                                               َ
       yang seharusnya menjadi motivasi ketika  َ َ    sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,  Namun sudah sepantasnya seorang yang
                                                         ْ

       seseorang berqurban yaitu ikhlas, bukan riya’         َهِٕمَناَعنا  ِّ بَر  telah berkemampuan untuk menunaikan
       atau berbangga dengan harta yang dimiliki,    نأ ْمكُدَ  َ  َ  ْ  َ  ِ   ibadah qurban ini agar ia terbebas dari

                                               ْ َ ُ حأ َداَرأ َ َ ِةَّجِحنا ِِذ  َلَلٌَِ  ْمُتْٔأَر اَذإ

       dan bukan pula menjalankannya karena sudah        ِيراَفظأ َ َ ِيرْعَش  ْ هَع ْكِسْمٕهَف ِّّحَضٔ ُ  tanggung jawab dan perselisihan yang ada.

                                                    ْ َ
                                                                     ْ

                                                                     ُ




       jadi rutinitas tahunan.[9]                 ِ      ِ             َ        Syaikh Muhammad Al Amin Asy Syinqithi
                                              “Jika masuk bulan Dzulhijah dan salah  mengatakan, “Janganlah meninggalkan

        Menyembelih Qurban Wajib ataukah     seorang dari kalian ingin menyembelih qurban,  ibadah qurban jika seseorang mampu untuk
       Sunnah?                             maka hendaklah ia tidak memotong sedikitpun  menunaikannya. Karena Nabi shallallahu
        Menyembelih qurban adalah sesuatu yang     dari rambut dan kukunya.”[12] Yang dimaksud  ‘alaihi wa sallam sendiri memerintahkan,


                        Allah Ta’ala berfirman,
       disyari’atkan berdasarkan Al Qur’an, As


                                           di sini adalah dilarang memotong rambut  “Tinggalkanlah perkara yang meragukanmu
       Sunnah dan Ijma’ (konsensus kaum muslimin).    dan kuku shohibul qurban itu sendiri.  kepada  perkara  yang  tidak

       [10] Namun apakah menyembelih tersebut   Hadits ini mengatakan, “dan salah seorang   meragukanmu.” Selayaknya bagi mereka
                         ُ
                                                   ُ َّ
       wajib ataukah sunnah? Di sini para ulama  َ  َ  dari kalian ingin”, hal ini dikaitkan dengan  yang mampu agar tidak meninggalkan
                        ًناَىَٔ  ْ هِكَنَ اٌَُؤامِد لََ اٍَُمُُحن ﷲ  َلاَىَٔ  ْ هَن
                        ُ
                                                    َ
                                      َ
                                َ
       memiliki beda pendapat.             kemauan. Seandainya menyembelih qurban  berqurban. Karena dengan berqurban akan
                                                           ْ

                                                     ْمُكْىِم ُِقَّتنا
                                                          َ
        [Pendapat pertama] Diwajibkan bagi   itu wajib, maka cukuplah Nabi shallallahu  lebih menenangkan hati dan melepaskan
       orang yang mampu                    ‘alaihi wa sallam  mengatakan, “maka  tanggungan. Wallahu a’lam.”[16]
        Yang berpendapat seperti ini adalah Abu   hendaklah ia tidak memotong sedikitpun   Hanya Allah yang memberi taufik dan

       Yusuf dalam salah satu pendapatnya, Rabi’ah,   dari rambut dan kukunya”, tanpa disertai  hidayah. Semoga Allah memudahkan kita

       Al Laits bin Sa’ad, Al Awza’i, Ats Tsauri,   adanya kemauan.             untuk melakukan  ibadah yang mulia ini dan
       dan Imam Malik dalam salah satu pendapatnya.  Begitu pula alasan tidak wajibnya karena  menerima setiap amalan sholih kita. Segala
                        Allah Ta’ala,
        Di antara dalil mereka adalah firman   Abu Bakar dan ‘Umar tidak menyembelih  puji bagi Allah yang dengan nikmat-Nya
       Allah Ta’ala,                       selama setahun atau dua tahun karena khawatir  segala amalan menjadi sempurna. Shalawat


                                                        jika dianggap wajib[13]. Mereka melakukan  dan salam kepada Nabi kita Muhammad,
                                           semacam ini karena mengetahui bahwa  keluarga, dan para sahabatnya.


       22   Majalah Komunitas Sabilillah
            Edisi 164 / Juni 2018 / Thn: 07

                                    َ
                                           ْ
                                                         َ
                               َ
                         َ
                         ْ نأ ْمُكُدَحأ َداَرأَ ِةَّجِحنا ِِذ  َلَلٌَِ  ْمُتْٔأَر اَذإ ِ
                                     َ
                                                     ْ
                                  ْ َ
                                                     ُ
                                  ِيراَفظأَ ِيرْعَش  ْ هَع ْكِسْمٕهَف ِّّحَضٔ ُ
                                                        َ
                                     َ ِ
                               ِ
   17   18   19   20   21   22   23   24