Page 4 - Edisi 173 Tahun 2020 | Majalah Komunitas LAZIS Sabilillah Malang
P. 4

Syiar

















              o  l  e  h  :
           M. Ridlo El Hajj

                                            ADAB PERTEMANAN



                                                                                      (Bermedsos)




             EKIAN banyak ajaran Islam mengatur   Pertemanan yang demikian itu kiranya   Dikatakan dalam sebuah syair :
                                                                                  ً
                                                                                                      َّ
                                                                                             ُّ ُ
                                                                                                               َّ
                                                                                                        ُ
             adab-adab interaksi antar manusia.   tidak akan terwujud, manakala partner yang   اثْ يب َ خ  ْ ب َ حا َ ص  ْ نَ م لك َ و  #  اَ عاَ بطلا قر ْ سَ ت  َ عاَ بطلا  َّ نِ ا
                                                                                   ِ
                                                                                                          ِ
        SSalah satunya adalah adab-adab    dipilih berupa teman yang buruk perangainya,   اَ عا َ ض
       pertemanan (shuhbah/bermedsos). Pada   karena baik dan buruknya pertemanan itu   Sesungguhnya perangai itu mencuri perangai
       prinsipnya, berteman harus memberikan   disamping dipengaruhi oleh tujuan berteman,   yang lain. Dan setiap orang yang berteman
       kemanfaatan bagi kedua belah pihak, di satu   komitmen terhadap prinsip berteman, dan   dengan orang yang berperangai buruk maka
       sisi dan di sisi lain harus memperhatikan   kesungguhan upaya melangsungkannya,   lenyaplah dia.
       adab-adabnya sehingga tidak keluar dari   juga dipengaruhi oleh perangai para pelakunya.   Dari sini disayangkan pada zaman now
       norma agama Islam. Berikut ini beberapa   Dan wajarlah ketika menjalin hubungan   sebagian ummat Islam justru banyak menjalin
       adabnya :                           dengan orang yang berperangai buruk mesti   hubungan pertemanan dengan orang atau
        1.  Memuliakan orang yang lebih tua,   akan membawa akibat yang buruk pula,   kelompok yang berperangai buruk, entah
            menyayangi orang yang lebih muda,   apalagi jika hal tersebut dilakukan oleh para   itu dalam urusan bisnis, politik, dsb. Lebih
            dan saling menolong sesama, disamping   tokoh pelaku politikyang menjadi panutan   disayangkan  lagi  manakala  menjalin
            menghormati orang yang berilmu.  masyarakat. Dari situ maka layaklah   pertemanan dengan teman yang berperangai
        2.  Menyukai kebaikan bagi temannya   dipertanyakan apa maksud dari pertemanan   buruk tersebut dilakukan oleh tokoh agama
            sebagaimana ia menyukai kebaikan   tersebut, karena pertemanan yang terjalin   yang dikagumi oleh ummatnya, dengan dalih
            itu bagi dirinya.              baik ketika misi dan visinya sama.   sikap dukung-mendukug kebenaran (al haq)
        3.  Berhubungan secara lemah lembut,   Jauh-jauh hari Rosulullah SAW telah   atau tentang-menentang kebatilan (al bathil).
            toleransi, membantu memenuhi   mengingatkan kita agar tidak sekali-kali   Kondisi seperti inilah yang justru kacau dan
            hajatnya dan menjaga hal-hal yang   mencoba menjalin pertemanan dengan teman   jauh dari adab-adab pertemanan, karena itu
            mendorong kepada pertentangan dan   yang berperangai buruk. Sebagaimana sabda   sebaiknya kita bersama-sama berusaha kembali
            kebencian.                     beliau SAW :                         dengan menggunakan pengetahuan yang
                                              ُ
                                                 ُ
                                                                َ
                                                             َ
                                                    َ َ
        4.  Mendoakan disaat tidak berada di   فَ رْ عت ِ هب ك َّ نِ اف  ِ ءْ وُّ سلا َ نْ يرق َ و كاَّ يِ ا.  sesungguhnya untuk mendefinisikan secara
                                                  ِ
                                                            ِ
            hadapannya.                      Takutlah kamu akan teman yang berperangai   pas arti daripada kebenaran (al haq) itu sendiri,
        5.  Menerima alas an jika udzur dan   buruk, karena sebabnya kamu akan dikenal   dan tidak terpaku pada ulah manusia tertentu,
            mengabulkan permintaan maad jika   buruk pula.                      dengan begitu nantinya kita tidak akan mudah
            salah serta mendamaikan jika terjadi   Rosulullah SAW juga bersabda :  terombang-ambing. Sebagaimana Sahabat
            perbedaan.                                                          Ali bin Abi Tholib RA berkata :
                                                     ْ
                                                          َ
                                                                          ْ ُ َ
        6.  Tidak mengedepankan emosi, prasangka   خِ فاَ ن َ و  ِ ك ْ سملا لِ ما َ حك  ِ ءْ وُّ سلا َ و حِ لا َّ صلا سْ يِ ل َ جلا لثَ م
                                                       ِ
                                                                       ِ
                                                                 ِ
                                             ِ
                                                         َ
                                                                    ْ ُ
                                                                                          َّ ْ
                                                                             ْ
                                                              َ
                                                                                   َ َ ْ
                                                                                                        ُّ ْ ُ
                                                    َ
                                                                         َ
            buruk, adu domba, kesombongan dan   َ و ُ ه ْ نِ م  َ عاَ تْ بَ ت  ْ نا اَّ مِ ا َ و كَ يِ ذ ْ حُ ي  ْ نا اَّ مِ ا  ِ ك ْ سِ ملا لِ ما َ حف ,رْ يِ كلا   .ُ هل ْ ها فرْ عَ ت ق َ حلا  ِ فر ْ عِ ا لا َ جِّ رلاب ق َ حلا فَ رْ عُ يل َ
                                                                                                  ِ
                                                                                       ِ
                                                                                               ِ
                                                                                                      ِ
                                                                           ِ
                                                      ْ
                                                                           َ
                                                 َ
                                                             ً َ
            kedengkian, serta sifat buruk yang   َ قر ْ حُ ي  ْ نا اَّ مِ ا رْ يِ كلا  ُ خِ فاَ ن َ و ,ةَ بِّ يط اً حْ ير ُ ه ْ نِ م َ دجَ ت  ْ نا اَّ مِ ا
                                                                        ِ
                                             ِ
                                                                   ِ
                                                    ِ
                                            ًَ َ ً ير ُ ه ْ نِ م َ دجَ ت  ْ نا اَّ مِ ا َ و كَ باَ يِ ث.
            lainnya.                       ةثْ يبخ احْ ِ  ِ  َ  َ                 Tidaklah kebenaran (al haq) itu bisa
                                             ِ
        Pertemanan yang tumbuh diatas prinsip-                                  diketahui dari tokoh, tetapi ketahuilah
       prinsip tersebut, insya Allah akan menjadi   Perumpamaan teman yang berperangai   kebenaran (al haq) itu niscaya engkau akan
       jalinan hubungan yang abadi. Para pelakunya   baik dan teman yang berperangai buruk itu   tahu pemilik kebenaran (al haq) itu sebenarnya.
       terlihat  saling  memuliakan  dan  saling   laksana penjual minyak wangi dan tukang   Apabila diinsafi, sesungguhnya adab-adab
       menyayangi, saling berusaha memberikan   pande besi. Penjual minyak wangi adakalanya   pertemanan diatas adalah akhlaq yang
       pertolongan dan saling berupaya menolak   dia mencipratimu (memberikan  tester),   merupakan cerminan aqidah kita selaku
       keburukan, saling bermusyawarah serta   adakalanya engkau membeli, dan adakalanya   seorang muslim, karena itu disana pun ada
       merasakan betapa nikmat pertemanan itu,   engkau mendapati bau yang harum. Sedangkan   segudang kebaikan dan pahala bagi
       yang akhirnya akan terus berlanjut tidak   pande besi adakalanya ia membakar   pengamalnya.
       hanya di dunia melainkan sampai kelak di   pakaianmu, dan adakalanya engkau mendapati   Wallaahu a’lamu bish showaab
       akherat.                            bau yang tidak sedap.                  M. Ridlo El Hajj
        4   Majalah Komunitas Sabilillah
            Edisi 173 / Terbit Bulan Januari 2020 / Thn: 08
   1   2   3   4   5   6   7   8   9