Page 7 - Edisi 173 Tahun 2020 | Majalah Komunitas LAZIS Sabilillah Malang
P. 7
Min Nuril Islam
Tafsir Al-Hujurat Ayat 11:
Jangan Gampang Mengolok-olok!
SELAIN soal berita hoax, dampak yang
luar biasa dari medsos adalah begitu mudahnya
Anda mem-bully atau di-bully. Seorang
anak muda atau ibu rumah tangga bisa tiba-
tiba menjadi garang dan melecehkan para
ulama. Ketidaksetujuan kita terhadap tokoh
dan/atau pejabat pemerintahan diekspresikan
lewat berbagai meme/gambar yang menghina.
Kita tidak lagi fokus pada pemikiran, gagasan
atau kebijakan, yang kita serang adalah
kehormatan pribadi dan nama baik orang
lain yang hendak kita permalukan karakternya
di depan publik. Dan kita merasa puas dan
tenang-tenang saja seolah kita tidak terkena
dosa atas pelecehan yang kita lakukan itu.
Al-Mukarram KH A Mustofa Bisri pernah
mengingatkan kita untuk sering-sering
menyimak surat al-Hujurat. Mengikuti dawuh
beliau, setelah kemarin membahas ayat 13
Surat al-Hujurat, maka izinkan saya kali ini bahwa ayat ini berkenaan dengan ejekan boleh jadi yang kalian olok-olok itu lebih
membahas ayat 11—selebihnya Anda baca sebagian perempuan kepada Shafiyah binti baik dari kalian di sisi Allah. Mem-bully
dan ngaji sendiri saja yah . Seperti biasa Huyay bin Akhtab (salah seorang istri Nabi) dilarang bukan saja karena menimbulkan
saya coba kutip dari kitab tafsir yang berbeda yang keturunan Yahudi. Nabi kemudian perasaan malu bagi korban karena kehormatan
dalam setiap postingan saya sekalian agar berkata kepada Shafiyah: “mengapa tidak dirinya dijatuhkan, tapi juga terselip perasaan
pembaca diperkenalkan juga akan keragaman kamu katakan kepada mereka bahwa bapakku bahwa kita yang mem-bully ini lebih baik
khazanah kitab-kitab tafsir. (Baca: Tafsir Nabi Harun, pamanku Nabi Musa dan suamiku dari orang lain sehingga kita berhak
al-Hujurat Ayat 13: Tak Kenal Maka Tak Nabi Muhammad?!” Tafsir Ibn Asyur melecehkan mereka, atau bisa jadi terselip
Sayang) Ini ayat yang kita bahas: “Hai orang- menceritakan kisah yang lain lagi: perasaan iri hati bahwa orang lain itu lebih
orang yang beriman, janganlah kaum lelaki baik dari kita dan untuk menutupi
dan perempuan mengolok-olok yang lain, نأ« : اهلوزن ببس نأ سابع نبا نع يدحاولا ىورو ketidaksukaan kita akan kelebihan mereka,
ْ
boleh jadi yang diolok-olok itu lebih baik ىتأ اذإ ناكو رقَ و هعمس يف ناك ساّ َ مش نب سيق نب تباث maka kita mem-bully mereka. Merusak
dari mereka. Dan janganlah suka mencela سلجيل هل اوع ِ سوأ : لوقي ملسو هيلع للها ىلص يبنلا سلجم kehormatan orang lain, memiliki perasaan
ً
dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan سانلا باقر ىطختي اموي ءاجف لوقي ام عمسيف هبنج ىلإ sombong lebih baik dari orang lain atau
ً
gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk- ْ نَ م : تباث لاقف . سِ لجاف اسلجم َ تبصأ دق : لجر لاقف dengki/iri hati akan kelebihan yang lain
buruk panggilan adalah kefasikan sesudah ركذو ةنلاف ُ نبا : تباث لاقف . نلاف انأ : لجرلا لاقف ؟اذه --semuanya tidak dibenarkan dalam ajaran
iman, dan barangsiapa yang tidak bertobat, لزنأف . لجرلا ايحتساف ، ةيلهاجلا يف اهب رّ يعُ ي ناك هل اًّ مأ Islam. Ini adalah perbuatan zalim. Saya
maka mereka itulah orang-orang yang zalim.” ةيلآا هذه للها« akhiri dengan kutipan dari Imam Syafi’i
Ada sejumlah riwayat mengenai sebab yang saya ambil dari kitab al-Mustathraf fī
turunnya ayat ini. Al-Wahidi meriwayatkan dari Ibn Abbas Kulli Fannin Mustazhraf dan kemudian saya
Mari kita kutip sebagian dari Tafsir al- bahwa ayat ini berkenaan dengan Tsabit bin terjemahkan secara bebas sesuai konteks
Maraghi: Qais, seorang sahabat Nabi yang terganggu medsos. Imam Syafi’i apdet status: “jika
pendengarannya, dan karena itu beliau hendak ngetwit, pikir dulu sebelum diposting
نوئزهتسي اوناك ذإ ميمت دفو ىف تلزن ةيلآا نأ ىور melangkahi sekian banyak orang di majelis ...” هملاك يف ركفي نأ هيلعف ملاكلا مكدحأ دارأ اذإ
ّ
ّ
بيهصو رامعك ملسو هيلع للها ىلص يبنلا باحصأ ءارقفب Nabi untuk bisa berdekatan dan mendengar “...
ىلوم ملاسو يسرافلا ناملسو ةريهف نباو باّ بخو للابو taushiyah Nabi. Tsabit ditegur oleh seseorang, jika nyata dari twitmu ada maslahat,
مهلاح ةثاثر نم اوأر امل مهريغ نيرخآ ىف ةفيذح ىبأ. tapi Tsabit balas bertanya: “siapakah ini?” ngetwit-lah...” ملكت ةحلصملا ترهظ ناف “...
ىضر بطخأ نب ّ ىيح تنب ةّ يفص ىف تلزن اهنأ ىورو Ketika orang itu menjawab, “saya fulan”, tapi kalau masih ragu, jangan ngetwit
ّ
نإ« :تلاقف ملسو هيلع للها ىلص للها لوسر تتأ :اهنع للها maka Tsabit menyatakan bahwa orang itu dulu hingga jelas maslahatnya.
اهل لاقف ،نييدوهي تنب ةيدوهي اي :ىل نلقي ءاسنلا: anak fulanah yang terkenal memiliki aib “ وإن شك لم يتكلم حتى تظهر
ّ
دمحم ىجوزو ،ىسوم ىمعو ،نوراه ىبأ :تلق لاه« pada masa jahiliyah. Maka malulah orang Semoga kita semua bisa menahan diri
tersebut, dan turunlah ayat ini menegur untuk tidak mem-bully orang lain baik di
Diriwayatkan bahwa ayat ini turun Tsabit. Jelaslah sudah dari beberapa riwayat kehidupan nyata maupun di dunia medsos.
berkenaan dengan ejekan yang dilakukan asbabun nuzul di atas kita tidak boleh Semoga kita terus menjadi pribadi yang
kelompok dari Bani Tamim terhadap para menghina atau melecehkan (mem-bully) lebih baik dan lebih bermanfaat untuk sesama.
sahabat Rasul yang miskin seperti Bilal, orang lain karena kemiskinannya, karena Amin Ya Allah.
Shuhaib, Salman al-Faris, Salim Maula Abi keturunan agama tertentu seperti Yahudi, Penulis: Nadirsyah Hosen, Rais Syuriyah
Huzaifah, dll. Riwayat lainnya menyebutkan atau karena keluarganya memiliki aib/cela. PCI Nahdlatul Ulama Australia - New Zealand
Pesan Al-Qur’an luar biasa dahsyatnya: dan Dosen Senior Monash Law School
Majalah Komunitas Sabilillah 7
Edisi 173 / Terbit Bulan Januari 2020 / Thn: 08

