Page 4 - Edisi 180 Tahun 2021 | Majalah Komunitas LAZIS Sabilillah Malang
P. 4
Minnuril Islam
”Dzikir Lisan (Qauli),
Dzikir Hati (Qolbi) & Dzikir
Tindakan (Jawarih)”
MUTIARA yang disampaikan, nama Allah dengan berhuruf dan terbukalah pengelihatan batin dan dengan disiplin, dengan sendirinya
Imam Ali Karumallahu waj’ha.. bersuara. Dzikir ini sukar me- senantiasa dekat kepada Allah. akan meningkat menjadi zikir
ibune sama dengan Kanjeng Nabi lakukannya terus menerus karena Apabila telah menyatu antara “a’dla’a”, artinya seluruh badannya
yakni Aminah. Sifat sahabat Ali banyak kesibukan yang meng- dzikir lisan dan dzikir qolbi, maka akan terpelihara dari berbuat
tidak pernah melihat alat vitale ganggu. Seperti bekerja mencari terciptalah manusia dalam suatu ma’shiyat karena zikir pada Allah.
hingga wafatnya. Alasan kenapa nafkah, mengatur pendidikan keadaan yaitu syukur seperti Bagi seseorang yang hatinya telah
tidak melihatnya karena ingin anak, membersihkan rumah dan firman Allah dalam Al-Baqarah bening dan jernih akan dapat me-
meninggalkan muharroman ( hal- lain-lain yang dapat melengahkan 152 yang artinya : ngontrol anggota badannya untuk
hal yang diharamkan) sehingga dzikir lisan tersebut. Karena itu, ingatlah kamu tetap berdisiplin, ucapannya akan
takut mungkarot ( hal-hal yang Dzikir qolbi- adalah dzikir untuk kepada-Ku niscaya Aku ingat sesuai dengan perbuatannya, lahiri-
dihindari). mengingat ALLAH SWT dengan (pula) kepadamu, dan bersyukurlah yahnya akan sesuai dengan bathi-
Sabar akan khauf untuk menekan bertakafur (berpikir) memikirkan kepada-Ku, dan janganlah kamu niyahnya. Maka akan masuk maqom
syahwat dan roja’ untuk me ning- ciptaan-Nya, baik yng ada pada diri mengingkari (nikmat)-Ku.(Al- sabar sampai keluarlah makrifat.
galkan hal yang diharamkan, maka kita maupun yang ada di alam ini. Baqarah: 152) Makrifat artinya mengenal Allah
masuk dalam maqom sabar, dam- Dzikir qolbu atau dzikir hati, Dzikir Jawarih itu zikir kepada secara yakin atau melihat Allah
paknya mujahadah, “Mujahadah ialah menghadirkan kebesaran Allah dengan perbuatan adalah dengan mata hati, sekaligus
adalah tidak menuruti kehendak dan keagungan Allah di dalam setiap perbuatan yang mendekatkan merupakan ujung perjalanan dari
nafsu”, dan menahan nafsu dari diri dan jiwanya sendiri sehingga kepada Allah seperti menunaikan segala ilmu pengetahuan yang
kesenangannya”. mendarah daging dan tidak dengan shalat, ruku’, sujud, jihad (ber- dilakukan oleh kaum sufi.
Hatinya penuh dzikir dan hidup suara. Dzikir dengan hati lebih perang di jalan Allah), zakat. Dengan kata lain makrifatullah
terasa tenang dan nyaman lama- mudah di lakukan dari pada dzikir Se muanya adalah zikir kepada adalah kumpulan ilmu pengetahuan
lama akan keluar makrifat. dengan lisan dan lebih terhindar Allah, karena ketika anda me nu- tentang syari’at dan latihan-latihan
Dzikir Qauli atau lisan yakni dari hal yang dapat menghambat naikannya menjadikan anda taat atau amalan-amalan tertentu yang
dengan menyebut nama Allah nya karena tidak terikat waktu kepada Allah, ketika itulah dzikir dicapai dengan penuh perasaan
dengan lidah dan meresapkannya dan dapat di lakukan setiap saat. dengan perbuatan. yang dapat menimbulkan rasa
ke dalam hati, seperti membaca Dzikir Jawarih - adalah dzikir Apabila telah bekerjasama an- cinta dan keindahan di dalam
tasbih, tahmid, takbir, istighfar, yang bibir, lidah dan hati berpadu tara lisan (lidah) dan qalbi (hati) jiwa, sehingga terbukalah mata
tahlil, membaca al-Quran dan menjadi satu, bergerak secara dalam hal zikir ini sangatlah baik, hatinya untuk melihat Allah dan
sebagainya. rutin membunyikan asma Allah sebab bilamana seseorang telah alam ghaibnya yang dipertunjukkan
Dzikir qauli atau lisan menyebut dengan hati dan lisan, sehingga mengamalkan dan melakukannya sebagai bukti kebesaran-Nya. (*)
4 Majalah Komunitas Sabilillah
Edisi 180 / Terbit Bulan Juni 2021 / Thn: 09

