Page 10 - KIMIA ANORGANIK : Kimia Unsur Gas Mulia
P. 10
SIFAT KIMIA
a. Kereaktifan gas mulia sangat rendah
Gas mulia bersifat inert (lembam) di alam tidak ditemukan satupun senyawa
dari gas mulia. Sifat inert yang dimiliki ini berhubungan dengan konfigurasi
electron . dimilikinya . Electron valensi gas mulia adalah 8 (kecuali 2 untuk
Helium) dan merupakan konfigurasi yang paling stabil. Gas mulia memiliki
energy pengionan yang besar dan afinitas yang kecil. Energy pengionan yang
besar memperlihatkan sukarnya unsure-unsur gas mulia melepaskan electron
sedangkan afinitas electron yang rendah menunjukkan kecilnya kecendrungan
untuk menyerap electron.
Oleh karena itu, gas mulia tidak memiliki kecendrungan untuk melepas ataupun
menyerap electron. Jadi, unsure-unsur dalam gas mulia sukar untuk bereaksi.
Namun, untuk unsure gas mulia yang mempunyai energy ionisasi yang kecil dan
afinitas electron yang besar mempunyai kecenderungan untuk membentuk
ikatan kimia contohnya Xe dapat membentuk senyawa XeF2, XeF4 dan XeF6.
Kereaktifan gas mulia akan berbanding lurus dengan jari-jari atomnya. Jadi,
kereaktifan gas mulia akan bertambah dari He ke Rn. Hal ini disebabkan
pertambahan jari-jari atom menyebabkan daya tarik inti terhadap electron
kulit terluar berkurang, sehingga semakin mudah ditarik oleh atom lain.
Walaupun, demikian unsure gas mulia hanya dapat berikatan dengan unsure
yang sangat elektronegatif seperti fluorin dan oksigen.
b. Makin besar jari-jari atom maka kereaktifan gas mulia semakin
bertambah.
Pada tahun 1962, Neil Bartlet berhasil membuat senyawa stabil dari Xenon
yaitu XePtF6. Penemuan ini membuktikan bahwa gass mulia dapat bereaksi
dengan unsure lain, meskipun dalam reaksi yang sangat terbatas dan harus
memenuhi criteria berikut :
1) Harga energy ionisasi gas mulia yang akan bereakssi haruslah cukup
rendah (terletak dibagian bawah pada SPU). Oleh karena itu, sampai
sekarang gas mulia yang sudah dapat dibuat senyawanya barulah Kripton,
Xenon dan Radon.
2) Reaksi hanya akan terjadi apabila gas mulia direaksikan dengan
unsure-unsur yang sangat elektronegatif seperti fluorin dan oksigen.

