Page 28 - Kaifiyah (tatacara) Shalat
P. 28
5. TATA CARA SHALAT
Dalam melaksanakan shalat, di samping memperhatikan sikap batin, juga wajib
memperhatikan tata cara/kaifiyah Iahiriah yang keseluruhannya harus berdasarkan
pada tuntunan Rasulullah saw., sebagaimana sabda beliau:
“Shalatlah kalian sebagaimana melihat aku men gerjakan shalat”.
Adapun tata cara shalat yang dituntunkan Rasulullah saw, adalah sebagai berikut:
a. Rakaat Pertama
1) Berdiri tegak (bagi yang mampu), jika tidak mampu boleh dengan duduk atau
dengan cara berbaring. Adapun ketika berdiri yang harus diperhatikan adalah:
a) Menghadapkan seluruh badan dan wajah ke arah kiblat.
b) Pandangan diarahkan pada tempat sujud.
c) Kedua belah kaki direnggangkan dengan jarak kira-kira satu jengkal.
2) Takbiratul ihram (takbir tanda dimulainya shalat)
Mengangkat kedua tangan menghadap ke arah sejurus dengan bahu (dan
menyejajarkan ibu jari pada telinga) kemudian membaca ‘Allah Swtu Akbar”
seraya menurunkan tangan dengan siap meletakkan tangan pada punggung
telapak tangan, pergelangan dan lengan tangan kiri di atas dada (bersedekap).
3) Membaca do’a Iftitah (pembukaan):
“Ya Allah Swt, jauhkanlah antaraku dan antara segala kesalahanku sebagaimana
Kau telah jauhkan antara Timur dan Barat. Ya Allah Swt, bersihkanlah aku dari
kesalahan sebagaimana dibersihkannya pakaian putih dari kotoran. Ya Allah Swt,
cucilah segala kesalahanku dengan air, salju dan embun.”
4) Mem baca ta’awudz
“Aku berlindung kepada Allah Swt dan godaan syetan yang terkutuk”
5) Membaca surat al-Fatihah

