Page 29 - Kaifiyah (tatacara) Shalat
P. 29
َ
َ َ َ َ ح َ َ ح َ ح َ َ َ
َٰ
٣ هميهحرلٱ حۡمَرلٱ ٢ يهملعلٱ بر هللّ ه دملۡٱ ١ هميهحرلٱ حۡمَرلٱ هللّٱ بِسۡ
ه
َ َ ح ح َ َ َ ح َ ح َ َ َ ح َ َ َ ح َ َ
َٰ
َٰ
ميهقتسملٱ طر ه صلٱ اههدهٱ ٥ يهعتسن كايوَإِ دبعن كا ه يإ ٤ نيهلٱ هموي ه كهلم
ه
َ
َ
َ َ َ َ ح ح َ ح َ ح ح َ ح ح َ َ ح َ ح َ َ َ َ َ
َٰ
٧ يهلآضلٱ لَو مهيلع بوضغملٱ يۡغ مهيلع تمعنأ نيهلَّٱ طرص ٦ ه
ه
ه
ه
ه
Artinya: “Dengan menyebut nama Allah Swt yang Maha Pemurah lagi Maha
Penyayang. Segala puji bagi Allah Swt, Tuhan semesta alam. Maha Pemurah lagi
Maha Penyayang. Yang menguasai di hari Pembalasan. Hanya Engkaulah yang kami
menyembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan. Tunjukilah
kami ke jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat
kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan)
mereka yang sesat.”
Bacaan basmAllah dalam surat al-Fatihah dibaca sirri
6) Membaca ‘Aamiin” setelah membaca surat al-Fatihah
7) Membaca surat atau ayat Al-Qur’an.
8) Ruku’: badan membungkuk, punggung dan kepala sama datar. Kedua telapak
tangan berpegangan pada kedua lutut, jari-jari mengarah ke bawah. Pandangan
tetap menatap ke tempat sujud. Bacaan yang dibaca:
“Maha Suci Engkau ya Allah Swt Tuhan kami, dan dengan memuji Engkau ya Allah
Swt, aku memohon ampun.”
Atau membaca:
“Maha Suci Tuhan Yang Maha Agung.”
9) I’tidal : bangkit dan ruku’ dengan mengangkat kedua belah tangan sampai berdiri
tegak lurus seraya membaca do’a:
“Semoga Allah Swt mendengar orang yang memuji-Nya”, Tuhanku, dan segala puji
itu hanyalah bagi Engkau.”
10) Sujud pertama: meletakkan lutut terlebih dahulu baru telapak tangan,
kedua telapak tangan dengan jari-jari terbuka, kedua lutut, dahi, hidung dan
kedua jari-jari kaki menyentuh pada tempat shalat dan jari-jari ditekuk
menghadap kiblat, serta merenggangkan tangan dan lambung. Bacaan yang
dibaca seperti berikut:

