Page 30 - Kaifiyah (tatacara) Shalat
P. 30
“Maha Suci Engkau ya Allah Swt Tuhan kami, dan dengan memuji Engkau ya
Allah Swt, aku memohon ampun.” Atau membaca:
“Maha Suci Tuhan Yang Maha Tinggi”
11) Duduk antara dua sujud: pinggul di atas telapak kaki kiri, telapak kaki
tegak, dan jari-jari kanan ditekuk menghadap kibat (duduk iftirasy). Bacaan
yang dibaca seperti berikut:
“Ya Allah Swt ampunilah aku, kasihanilah aku, cukupilah aku, tunjukkanlah aku
dan berilah aku rizki”.
12) Sujud kedua: cara dan bacaan yang dibaca sama dengan sujud pertama. Sujud
kedua ini mengakhiri rakaat pentama.
b. Rakaat Kedua
1) Berdiri (qiyam). Rakaat kedua dimulai dengan berdiri (qiyam) setelah sujud
kedua dalam rakaat pentama. Gerakan dan bacaan yang dibaca secara umum
sama dengan rakaat pentama. Akan tetapi, pada rakaat kedua do’a iftitah tidak
perlu dibaca.
2) Ruku’, i’tidal, sujud pentama, duduk antara dua sujud, dan sujud kedua: Gerakan
dan bacaan sama dengan rakaat pertama.
3) Duduk awal: pinggul di atas telapak kaki kiri, telapak kaki tegak, dan jari-jari
kanan ditekuk menghadap kiblat (duduk iftirasy). Tangan kanan di atas paha
kanan, jari-jari menggenggam (kecuali telunjuk). Tangan kiri di atas paha kiri,
jari-jari terbuka dan rapi. Membaca tasyahud awal:
“segala kehormatan, kebahagiaan, dan kebaikan adalah kepunyaan Allah Swt.
Semoga keselamatan bagi engkau ya Muhammad bersama rahmat dan berkat
Allah Swt. Semoga keselamatan pula bagi kami dan hamba-hamba Allah Swt yang
baik-baik. Aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah Swt, dan aku bersaksi bahwa
Muhammad itu hamba dan pesuruh-Nya.”

