Page 10 - SIMKOMDIG SYIFA FAUZIAH X OTKP 1 Permainan Tradisional
P. 10
SYIFA FAUZIAH X OTKP 1 (32)
Salah satu daya tarik permainan ini ada dalam dialog yang mereka
lakukan. Dua dari mereka akan menjadi “gerbang”. Satunya lagi
menjadi “induk” bagi barisan anak-anak lainnya.
Anak-anak berbaris dengan memegang “buntut” (baju atau pun
pinggang anak yang di depannya). “Induk” berada paling depan di
dalam barisan. “Gerbang” lantas dibuat oleh dua orang anak yang telah
terpilih tadi. Mereka berdiri berhadapan, menaikkan tangan masing-
masing, dan saling menggenggam membentuk terowongan yang akan
dilintasi oleh barisan anak-anak.
Barisan mulai bergerak seiring dengan lagu yang mereka
nyanyikan bersama. Gerakan melingkar ke sana ke mari. Ular naga
(barisan anak-anak) akan berjalan melewati “gerbang” yang berdiri di
tengah-tengah halaman dengan iringan lagu yang dinyanyikan
bersama. Saat dendang lagu habis, anak yang berada di barisan paling
belakang “ditangkap” oleh “gerbang”.
Sang “induk” —dengan anak-anak yang masih setia berbaris di
belakangnya—akan berdialog dan berbantah-bantahan dengan
“gerbang” perihal anak yang ditangkap. Dialog ini sering kali seru dan
lucu, terutama bagi anak-anak yang masih kecil. Berada di dalam
barisan anak-anak pun, bagi anak-anak usia 5 tahun hingga sedikit ke
atasnya, sudah menyenangkan bagi mereka. Sering kali perbantahan ini
membuat anak-anak ini saling tertawa.
Sampai pada akhirnya, apabila “induk” menang dalam
perbantahan dengan “gerbang”, maka ia dapat mengambil kembali si
anak yang tertangkap. Namun, bila ia kalah, maka si anak akan
ditempatkan di belakang salah satu “gerbang” berdasarkan pilihannya.
Permainan pun dilanjutkan kembali dengan mengulang lagu dan
barisan berputar ke sana kemari. Berputarnya pun tidak mesti sama
10

