Page 105 - FullBook Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia
P. 105
86 Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia
Banyaknya sinapsis disebut rangsang, karena neurotransmitter menyebabkan
neuron post sinaptik depolarisasi (menjadi lebih negatif di luar sebagai ion Na
masukkan sel) dan mengirimkan impuls listrik ke neuron lain, sel otot, atau
kelenjar.
Beberapa sinapsis bersifat menghambat neurotransmitter sehingga neuron
postsinaptik menjadi hiperpolarisasi (menjadi lebih positif di luar ion K atau
ion Cl memasuki sel) tidak mengirimkan impuls listrik. Sinapsis dihambat
untuk memperlambat detak jantung, dan untuk menyeimbangkan impuls
rangsang yang ditransmisikan ke otot rangka.
Gambar 6.2: Transmisi Impulse Synapses
Impuls saraf tidak bisa melintasi sinaps karena tidak ada neurotransmitter yang
dilepaskan oleh dendrit atau sel badan. Neurotransmitter dapat dilepaskan oleh
neuron akson, yang tidak memiliki reseptor, seperti halnya membran
postsinaptik. Contoh dari neurotransmitter adalah asetilkolin, yang ditemukan
di persimpangan neuromuskular, di SSP, dan sebagian besar sistem saraf
perifer.
Asetilkolin membuat pascasinaps membran lebih permeabel terhadap ion Na,
yang menghasilkan depolarisasi neuron postsinaptik. Cholinesterase adalah
inaktivator asetilkolin. Neurotransmiter lain di sistem saraf pusat termasuk
dopamin, GABA, norepinefrin, glutamat, dan serotonin. Beberapa
neurotransmiter diserap kembali ke dalam neuron.
Jenis Neuron
Neuron dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok: neuron sensorik, neuron
motorik, dan interneuron. Neuron sensorik (atau neuron aferen) membawa
impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat. Reseptor mendeteksi perubahan

