Page 256 - FullBook Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia
P. 256
Bab 13 Anatomi dan Fisiologi Sistem Pernafasan 237
13.5.2 Kelainan Sistem Pernafasan
1. Asma
Asma adalah penyakit pernapasan obstruktif yang ditandai inflamasi
saluran napas dan spasme akut otot polos bronkiolus.. Gejala:
Dispnea yang bermakna., batuk, terutama di malam hari., pernapasan
yang dangkal dan cepat, mengi yang dapat terdengar pada auskultasi
paru. Biasanya mengi terdengar hanya saat ekspirasi, kecuali kondisi
pasien parah, peningkatan usaha bernapas, ditandai dengan retraksi
dada, disertai perburukkan kondisi, napas cuping hidung.
2. Bronkitis akut
Bronkitis adalah penyakit pernapasan obstruktif yang sering dijumpai
yang disebabkan inflamasi pada bronkus. Penyakit ini biasanya
berkaitan dengan infeksi virus atau bakteri atau inhalasi iritan seperti
asap rokok dan zat-zat kimia yang ada di dalam polusi udara.
Gejala: batuk, biasanya produktif dengan mukus kental dan sputum
purulent. Dispnea, demam, suara serak, ronki (bunyi paru diskontinu
yang halus atau kasar), terutama saat inspirasi, nyeri dada yang
kadang timbul.
3. Bronkitis kronis
Bronkitis kronis adalah gangguan paru obstruktif yang ditandai
produksi mukus berlebihan di saluran napas bawah dan menyebabkan
batuk kronis. Kondisi ini terjadi selama setidaknya 3 bulan berturut-
turut dalam setahun untuk 2 tahun berturut-turut.
Gejala: batuk yang sangat produktif, purulen, dan mudah memburuk
dengan inhalasi iritan, udara dingin, atau infeksi, produksi mukus
dalam jumlah sangat banyak, sesak napas dan dispnea.
4. Penyakit paru obstruktif kronis
Individu yang mengidap emfisema kronis biasanya juga menderita
bronkitis kronis dan memperlihatkan tanda-tanda kedua penyakit.
Keadaan ini disebut penyakit paru obstruktif kronis (PPOK, chronic
obstructive pulmonary disease). Asma kronis yang berkaitan dengan
emfisema atau bronkitis keonis juga dapat menyebabkan PPOK.

