Page 254 - FullBook Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia
P. 254
Bab 13 Anatomi dan Fisiologi Sistem Pernafasan 235
telah mendapat rangsangan dari nervus frenikus lalu mengerut datar. Muskulus
interkostalis yang letaknya miring, setelah mendapat rangsangan kemudian
mengerut dan tulang iga (kosta) menjadi datar.
Dengan demikian jarak antara sternum (tulang dada) dan vertebra semakin
luas dan melebar. Rongga dada membesar maka pleura akan tertarik, yang
menarik paru-paru sehingga tekanan udara di dalamnya berkurang dan
masuklah udara dari luar (Ganong. W, 1995; Pearce, 2007; Silverthon, 2001).
Susunan retikularis mempunyai pola aktivitas saraf dengan irama teratur yang
mempertahankan aktivitas berirama dari otot-otot ini. Irama ini dilengkapi
Hering-Breuer yaitu reseptor-reseptor yang regang yang terdapat pada
parenkim paru-paru yang memancarkan rangsangan ke medulla oblongata
melalui vagus, pengembang paru-paru yang cepat menghambat rangsang
respirasi.REseptor regangan di jaringan paru mengirim impuls-impuls melalui
nervus vagus ke batang otak impuls ini menghambat inspirasi saat paru-paru
dikembangkan dan merangsang inspirasi bila paru dikempeskan (Anderson,
1999).
Kimiawi
Pusat pernafasan di sumsum sangat peka terhadap reaksi kimia. Faktor
kimiawi merupakan pengendali dan pengatur frekuensi, kecepatan dan
dalamnya gerakan pernafasan. Karbon dioksida adalah produk asam dari
metabolisme, yang merangsang pusat pernafasan untuk mengirim keluar
impuls saraf yang bekerja atas otot pernafasan.
Peningkatan kadar karbon dioksida dalam darah, atau peningkatan konsentrasi
ion hidrogen darah, mempunyai efek kuat yang langsung pada neuron-neuron
susunan retikular yang menyebabkan peningkatan kecepatan dan kedalaman
pernafasan dengan peningkatan ekskresi karbon dioksida (Sherwood, 2012;
Setiadi, 2016).
Surfaktan merupakan suatu bahan senyawa kimia yang memiliki sifat
permukaan aktif. Merupakan campuran beberapa fosfolipid, protein dan ion.
Fungsi surfaktan ini melawan tegangan permukaan sehingga alveoli tidak
mengempis/kolaps, memastikan bahwa ruang alveoli tetap terbuka selama
siklus respirasi, dan mempertahankan volume residual paru pada saat akhir
ekspirasi
Pusat pengendalian ada di kemoreseptor yang mendeteksi perubahan kadar
oksigen, karbon dioksida dan ion hidrogen dalam darah arteri dan cairan

