Page 68 - FullBook Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia
P. 68
Bab 4 Anatomi dan Fisiologi Sistem Kardiovaskular 49
jaringan, dan pembuluh mikro ini akan bertindak langsung pada
pembuluh darah lokal, melebarkan atau menyempitkannya, untuk
mengontrol aliran darah lokal secara tepat ke tingkat yang diperlukan
untuk aktivitas jaringan. Selain itu, kontrol saraf sirkulasi dari pusat
sistem saraf dan hormon memberikan tambahan bantuan dalam
mengontrol aliran darah jaringan.
2. Curah jantung (Cardiac Output) adalah jumlah aliran dari semua
jaringan lokal
Ketika darah mengalir melalui jaringan, darah akan segera kembali
melalui vena ke jantung. Jantung merespons secara otomatis terhadap
peningkatan aliran darah ini dengan memompanya segera kembali ke
dalam arteri.
Dengan demikian, jantung bertindak sebagai pompa otomatis yang
menanggapi tuntutan jaringan. Jantung dalam hal ini membutuhkan
bantuan sinyal saraf khusus untuk membuatnya memompa yang
dibutuhkan jumlah aliran darah.
3. Pengaturan tekanan arteri umumnya tidak tergantung kepada kontrol
aliran darah lokal atau pun kontrol curah jantung
Sistem peredaran darah dilengkapi dengan sistem ekstensif untuk
mengontrol tekanan darah arteri. Misalnya, jika sewaktu-waktu
tekanan turun secara signifikan di bawah level normal sekitar 100
mm Hg, dalam hitungan detik rentetan refleks saraf memunculkan
serangkaian sirkulasi perubahan untuk menaikkan tekanan kembali
ke normal.
Contohnya, Sinyal saraf terutama:
a. meningkatkan kekuatan pemompaan jantung;
b. menyebabkan kontraksi reservoir vena untuk memberikan lebih
banyak darah ke jantung;
c. menyebabkan penyempitan umum arteriol di banyak jaringan
sehingga lebih banyak darah menumpuk di arteri besar untuk
meningkatkan arteri tekanan.
Kemudian, selama periode yang lebih lama—berjam-jam dan berhari-
hari—ginjal memainkan peran tambahan utama dalam kontrol tekanan

