Page 72 - FullBook Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia
P. 72

Bab 4 Anatomi dan Fisiologi Sistem Kardiovaskular              53


              4.4 Jantung, Kelistrikannya, dan EKG


              4.4.1 Siklus Jantung

              Peristiwa  yang  terjadi  pada  jantung  berawal  dari  permulaan  sebuah  denyut
              jantung sampai permulaan denyut jantung berikutnya disebut siklus jantung.
              Setiap siklus diawali oleh pembentukan potensial aksi yang spontan di dalam
              nodus  sirzs,  Nodus  ini  terletak  pada  dinding  lateral  superior  atrium  kanan.
              dekat tempat masuk vena kava superior, dan potensial aksi menjalar dari sini
              dengan kecepatan tinggi melalui kedua atrium dan kemudian melalui berkas
              A-V ke ventrikel.
              Karena terdapat pengaturan khusus dalam sistem konduksi dari atrium menuju
              ke  ventrikel,  ditemukan  keterlambatan  selama  lebih  dari  0,1  detik  ketika
              impuls  jantung  dihantarkan  dari  atrium  ke  ventrikel.  Keadaan  ini
              menyebabkan  atrium  akan  berkontraksi  mendahului  kontraksi  ventrikel,
              sehingga  akan  memompakan  darah  ke  dalam  ventrikel  sebelum  terjadi
              kontraksi ventrikel yang kuat.
              Jadi, atrium itu bekerja sebagai pompa pendahulu bagi ventrikel, dan ventrikel
              selanjutnya akan menyediakan sumber kekuatan utama untuk memompakan
              darah ke sistem pembuluh darah tubuh. Siklus jantung terdiri atas satu periode
              relaksasi yang disebut diastolik, yaitu periode pengisian jantung dengan darah,
              yang diikuti oleh satu periode kontraksi yang disebut sistolik. (Guyton, 2007)
              Siklus Jantung dan Elektrokardiogram
              Gelombang-gelombang pada EKG dilambangkan dengan P, Q, R, S, T yang
              ditunjukkan  oleh  elektrokardiogram.  Gelombang-gelombang  ini  merupakan
              tegangan  listrik  yang  ditimbulkan  oleh  jantung  dan  direkam  oleh
              elektrokardiograf  dari  permukaan  tubuh.  Gelombang  P  disebabkan  oleh
              penyebaran depolarisasi melewati atrium, yang diikuti oleh kontraksi atrium,
              yang  menyebabkan  kurva  tekanan  atrium  naik  sedikit  segera  sesudah
              gelombang P pada elektrokardiogram.
              Kira-kira 0,16 detik sesudah timbul gelombang P, muncul gelombang QRS
              sebagai  hasil  depolarisasi  listrik  pada  ventrikel,  yang  mengawali  kontraksi
              ventrikel dan menyebabkan tekanan ventrikel mulai meningkat. Oleh karena
              itu, kompleks QRS mulai sesaat sebelum sistolik ventrikel. Akhirnya, kita lihat
              gelombang  T  ventrikel  dalam  elektrokardiogram.  Gelombang  T  ventrikel
   67   68   69   70   71   72   73   74   75   76   77